JAKARTA (MASS) – Saat anak-anak bersorak menyambut liburan sekolah, pemerintah pun bersiap menyulut semangat berwisata ke seluruh penjuru negeri. Tak tanggung-tanggung, paket stimulus senilai Rp24,44 triliun digelontorkan untuk membuat momen libur tersebut tak hanya menyenangkan, tapi juga berdampak bagi pemulihan ekonomi nasional.
Melalui sederet insentif yang berlaku mulai 5 Juni hingga akhir Juli 2025, pemerintah ingin mendorong masyarakat agar menjelajah keindahan Indonesia, sekaligus menggerakkan roda pariwisata domestik yang menjadi salah satu sektor unggulan pasca-pandemi.
Dilansir dari infopublik.id yang diakses pada Selasa (24/6/2025), Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam keterangannya di Jakarta, menjelaskan stimulus itu mencakup lima program utama, dengan fokus besar pada subsidi transportasi.
“Kami memberikan diskon 30% untuk tiket kereta api, berlaku bagi 2,8 juta penumpang. Lalu, diskon 6% untuk tiket pesawat ekonomi, dan hingga 50% untuk angkutan laut,” ujar Menpar Widiyanti.
Total anggaran untuk subsidi transportasi ini mencapai Rp940 miliar. Tidak hanya moda transportasi umum, tarif jalan tol pun ikut disubsidi. Sekitar 110 juta pengguna jalan tol dapat menikmati potongan tarif 20% selama periode liburan sekolah, dengan dana sebesar Rp650 miliar disiapkan untuk program itu.
Paket stimulus itu merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk menggenjot target ambisius yakni 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara sepanjang 2025. Libur sekolah dianggap sebagai salah satu momentum puncak pergerakan wisatawan domestik, sejajar dengan momen mudik Lebaran dan libur akhir tahun.
“Kami ingin menciptakan liburan yang tak hanya seru bagi keluarga, tapi juga menghidupkan ekonomi daerah lewat sektor pariwisata,” kata Menpar.
Guna mendukung kelancaran program, Kementerian Pariwisata turut menggiatkan kampanye #DiIndonesiAja, yang akan mempromosikan berbagai destinasi unggulan lokal, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner. Pemerintah juga bekerja sama dengan pelaku industri untuk menghadirkan berbagai paket liburan khusus yang terjangkau.
Tak ketinggalan, aspek keselamatan wisatawan turut menjadi perhatian. Pemerintah telah menyiapkan 23 modul panduan mitigasi risiko yang disebarluaskan ke pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memilih moda transportasi yang laik jalan dan resmi, serta memperhatikan faktor keselamatan dalam setiap perjalanan,” tegas Widiyanti.
Lebih dari sekadar liburan murah, program tersebut diharapkan menciptakan multiplier effect bagi berbagai sektor, mulai dari penginapan, kuliner, transportasi lokal, hingga UMKM. Pemerintah ingin memastikan, liburan sekolah tahun ini membawa manfaat nyata, baik bagi wisatawan, maupun bagi daerah yang menjadi tujuan.
“Semoga libur sekolah tahun ini menjadi momen yang aman, nyaman, dan penuh kesan bagi seluruh keluarga Indonesia,” tutupnya. (argi)
