KUNINGAN (MASS) – Belakangan ini santer kabar putra sulung H Dudung Dulajid Owner AS Putra Grup akan meramaikan bursa Pilkada Kuningan 2024. Ia merupakan sosok muda berusia 38 tahun bernama lengkap H Aif Arifin Sidhik SPt MSc.
Kemunculan nama Aif telah menyebar di medsos dan aplikasi percakapan populer belakangan ini. Nampaknya fans club Aif sudah tidak sabar untuk segera memunculkan sosok perubahan sejati bagi Kabupaten Kuningan kedepan.
Aif sendiri belum dikonfirmasi kaitan dengan kemunculan namanya itu. Hanya saja isu tersebut begitu cepat menyebar di kalangan anak muda. Mereka mendambakan sosok pemimpin yang out of the box dan bisa mewakili kalangan muda progresif.
“Usia 38-40 tahun kelihatannya pas sekali untuk menjadi seorang pemimpin. Tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu lanjut. Usianya matang dan diyakini sudah punya pengalaman memimpin sebuah organisasi atau perusahaan,” ujar salah seorang pemuda Kuningan, Yana Mulyana, Minggu (21/4/2024).
Sebelum Aif, memang telah begitu banyak bermunculan nama-nama tokoh baik dari kalangan politisi, birokrat, kades dan lainnya yang digadang-gadang untuk maju. Menurut Yana, munculnya nama-nama tersebut sudah menjadi hal lumrah. Namun dirinya punya pandangan jika tokoh dari pengusaha pun perlu dilirik.
“Kuningan dengan segala permasalahannya, membutuhkan sosok baru yang visioner dan kompeten. Tokoh dari pengusaha diyakini bisa menjadi solusi pemimpin baru Kuningan. Pengusaha dengan pengalaman mengelola usaha dan jaringan yang dimiliki diharapkan bisa membawa Kuningan ke arah yang lebih baik,” kata Yana.
Tentu saja sosok pengusaha yang ia maksudkan harus yang sudah mapan dan berintegritas. Dengan kata lain, ia berkepentingan untuk betul-betul membangun Kuningan, bukan pengusaha yang berkepentingan untuk bermain proyek apalagi memperkaya diri sendiri.
“Kuningan butuh pemimpin yang sesuai jamannya. Pemimpin tersebut harus punya integritas, progresif dan out of the box. Kelihatannya nama Aif Arifin Sidhik ini patut dipertimbangkan,” tandas Yana.
Bicara kondisi Kuningan saat ini, ia dengan terus terang punya pertanyaan yang mengganjal pikirannya. Pertanyaan tersebut Yana peroleh setelah menyimak pemberitaan dari sejumlah media online lokal terkait problematika Kuningan.
“Apakah permasalahan Kuningan yang sudah terjadi, seperti gagal bayar, miskin ekstrim, murni karena bupati terdahulu seorang, atau atas andil seluruh komponen di pemerintahan, baik di eksekutif maupun legislatif, baik di tataran strategi maupun tataran teknis? Jadi ini teh kesalahan sendiri atau kesalahan bareng-bareng?,” tanya dia.
Lantas sekarang, sambung Yana, siapakah sosok yang berani memberikan solusi atas permasalahan yang ada di Kuningan. Menurut dia, sampai saat ini belum terdengar adanya bakal calon yang muncul memberikan solusi itu.
“Kita akan lihat nanti siapakah orangnya yang punya kemampuan untuk itu,” pungkasnya. (deden)