KUNINGAN (Mass) – Adanya kunjungan politik pengurus DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kuningan ke kantor DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kuningan, disebut-sebut hanya sebatas sandiwara politik. Bahkan, kunjungan politiknya dinilai sebagai reaksi atas munculnya isu koalisi umat yang dimotori tiga parpol yakni PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Kita juga kan sempat mendengar isu soal koalisi partai Islam, didalamnya terdapat pula PAN yang memiliki delapan kursi, dan diantara partai-partai Islam itu, PAN perolehan kursinya paling signifikan. Artinya, semua parpol yang merasa sebagai partai Islam yang akan membentuk poros umat, mau tidak mau itu harus ‘bertanya’ kepada PAN, toh PKB juga terdengar akan memajukan ketua partainya maju di Pilbup,” kata pengamat politik Kuningan Sujarwo BA saat ditemui di Gedung DPRD Kuningan, Rabu (22/3).
Namun, Ewo sapaan akrab Sujarwo BA itu merasa tidak yakin, PKB akan betul-betul berani bertarung di Pilkada untuk memperjuangkan ketua partainya sebagai Cabup. Bahkan, dirinya pesimis bahwa safari politik PKB ke partai lain hanya sebatas bargaining politik (menaikan posisi tawar) saja.
“Mungkin, mendekati waktu pemilihan PKB akan menurunkan targetnya, misalkan dari Cabup menjadi hanya Cawabup saja. Itu masih bagus bagi saya, ada partai yang masih memelihara ambisi politik,” ujarnya.
Justru, dirinya cenderung lebih kecewa kepada partai yang sudah jauh-jauh hari mengobral diri, dan mengatakan akan mendukung salah satu calon dari partai lain. Bahkan, kharakter partai itu patut dipertanyakan apabila sudah jauh-jauh hari memberika dukungan kepada calon partai lain.
“Waktu 2013 kan terjadi, jauh hari mengatakan akan mencalonkan bupati, tapi kenyataannya setelah mendekati pelaksanaan malah mendukung calon dari partai lain. Artinya, itu pun tidak mustahil kembali terulang pada Pilkada nanti, malah saya sedikit curiga apa yang dilontarkan Ketua PKB saat itu bakal mendukung siapapun calonnya dari PDIP hanya sebatas bargaining politik saja, kan berbarengan dengan hangat-hangatnya rotasi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) waktu itu,” ungkapnya.
Namun baginya, jika PKB benar-benar mendukung H Ujang Kosasih untuk maju di Pilkada 2018 sangat diapresiasi. Tapi sebaliknya, jika PKB hanya berkepentingan untuk bargaining politik di parlemen saja, itu benar-benar sangat mengecewakan. (andri)