KUNINGAN (MASS) – Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Wilayah Cirebon, Rizki Maulana, mengkritisi rencana penataan jalur protokol, Jalan Siliwangi.
Rizki, mempertanyakan urgensi dari wacana pemindahan SDN 17 Kuningan dan penataan bagian luarnya saja dari Pertokoan Siliwangi, yang notabene kemungkinan hanya akan menguntungkan bisnis besar saja.
Apalagi, jika wacana yang berkembang itu benar, SDN 17 Kuningan hanya jadi parkiran dari tempat usaha besar di sekitar jalur tersebut saja.
“Apa urgensinya sehingga harus menggeser alih fungsi sarana pendidikan menjadi sarana bisnis? Apakah karna SDN 17 hanya mencetak generasi, bukan mencetak cuan?” sebut Rizki mempertanykan.
Dirinya menyebut, dengan adanya sarana pendidikan anak, sebenarnya itu juga jadi pangsa pasar UMKM. Siswa SD biasanya jajan yang tidak terlalu besar, dan itu merupakan arus keuangan yang pas bagi UMKM.
“Alih-alih mau menambah pemasukan dengan menggeser SD eh nanti malah menyedot banyak anggaran lagi. Belum lagi nanti para pegiat pendidikan di dalamnya harus beradaptasi kembali,” tururnya.
Selain soal SDN 17 Kuningan, Rizki juga menyoroti rencana penataan bagian luar Pertokoan Siliwangi. Perpanjangan kontrak pertokoan, menurutnya justru menggelitik.
Mengingat bangunan yang terlihat tua, harusnya diremajakan saja secara keseluruhan, bukan ditata luarnya saja.
Belum lagi, pengalaman pemindahan UMKM saat revitalisasi taman kota. Pelaku usaha kecil “terusir” dari tempat biasanya, (pindah ke foodcourt atas) dan nampaknya tidak seramai dulu jualannya.
Di akhir, Rizki juga mengingatkan soal esensi penataan Jalan Siliwangi. Seharusnya, ada beberapa hal yang harus jadi konsentrasi, mulai dari jalan lebih lebar (leluasa pengendara), tidak semeawut, peremajaan bangunan, dan agar tidak terlihat kumuh. (eki)