KUNINGAN (MASS) – Tersebar di seluruh desa dan kelurahan se-Indonesia -termasuk Kabupaten Kuningan-, keberadaan Koperasi Merah Putih masih belum terlihat “ajeg” di banyak desa dan kelurahan.
Program yang diinisiasi langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto itu, memang baru seumur jagung. Belum banyak contoh yang bisa dipamerkan. Kebanyakan baru sekedar pelantikan pengurus dan unit usahanya masih rintisan.
Namun berbeda dengan apa yang dilakukan Koperasi Merah Putih Desa Sagarahiang Kecamatan Darma yang secara resmi bekerja sama dengan PT Gemilang Exim Nusantara di bidang pemasaran dan pengembangan hilirisasi pertanian.
Penandatanganan kerjasama, MoU, dilakukaan KMP Sagarahiang dengan perusahaan tersebut pada Rabu (6/8/2025) kemarin di gedung balai desa setempat.
Peresmian kerjasama itu dihadiri langsung oleh Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, Wakil Bupati Hj Tuti Andriani SH MKn, Sekwan, Kepala DMPD, Diskopdagperin dan Camat Darma.
Hadir langsung Direktur Utama PT Gemilang Nurhaida B S Bae, Direktur Pengembangan Agribisnis PT PasKomnas Indonesia, Direktur PT Nurtintang Agro Indonesia, perwakilan Universitas Siber Asia, pimpinan koperasi, petani dan tamu undangan lainnya.
Kuwu Sagarahiang, Airka SE MM, menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar kerja sama ini bisa menjadi jalan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian masyarakat.
“Kita harapkan ini memberikan satu nilai tambah baik untuk petani maupun bagi pihak pemasok sayuran. Kolaborasi ini akan terus kita evaluasi agar kualitas dan kuantitas produk sesuai dengan standar pasar,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Gemilang Exim Nusantara, Nurhaida BS Bae, menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk membantu pendampingan dalam upaya peningkatan kualitas produk lokal agar dapat menembus pasar nasional hingga ekspor.
Ia juga mengungkapkan pengalamannya sebagai eksportir dan pendamping berbagai program pemerintah, serta menyatakan komitmennya untuk mendorong komoditas unggulan Kuningan seperti sayur mayur dan produk olahan pertanian masuk ke pasar ekspor, termasuk ke Timur Tengah.
“Saya lihat potensinya luar biasa di sini. Kami bawa juga tim dari Pasar Induk Nasional untuk meninjau langsung. Insyaallah kami bantu dari sisi kualitas, jaringan pasar, dan standarisasi ekspor,” jelas Nurhaida.
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap terobosan kerja sama ini. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengatasi permasalahan klasik di sektor pertanian, seperti harga yang tidak stabil, tingginya biaya produksi, dan terbatasnya akses pasar.
“Mayoritas masyarakat Kuningan adalah petani, namun justru sektor ini menjadi salah satu kontributor angka kemiskinan tertinggi. Karena itu, kerja sama seperti ini sangat strategis dalam menjaga harga, menekan biaya produksi, serta membuka jejaring pasar yang lebih luas,” kata Bupati.
Bupati juga menyoroti bahwa koperasi saat ini tidak boleh lagi dipandang sebagai lembaga konvensional. Dengan program Koperasi Desa Merah Putih yang telah terbentuk di 376 desa, ia berharap koperasi bisa menjadi pusat pergerakan ekonomi sekaligus sosial budaya desa.
“Dengan kolaborasi koperasi dan BUMDes, potensi desa akan bangkit. Insyaallah, data kemiskinan Kuningan bisa ditepis dengan semangat dan kerja nyata,” tegasnya.
Selain berharap hasil kerjasama antara Koperasi Merah Putih dan perusahaan bisa berjalan dengan baik, pola seperti ini diharapkan nantinya bisa direplikasi di desa-desa lainnya se-Kabupaten Kuningan. (eki)
