KUNINGAN (MASS) – KPU Kabupaten Kuningan, melalui ketua divisi sosdiklih, SDM, dan Parmas, Dudung Abdi Salam, memberikan “bocoran” pemahaman soal penyelenggaraan Pemilu 2024 di Desa Cimara Kecamatan Cibeureum, Senin (25/7/2022) kemarin.
Hal itu, disampaikanya kepada masyarakat, dengan kolaborasi bersama kelompok mahasiswa KKN asal kampus STKIP Muhammadiyyah.
Hadir dalam kegiatan yang digelar di balai desa itu, para perangkat desa, BPD, LPM, PKK dan masyarakat setempat.
Ketua kelompok KKN, Miftah Najibudin mengatakan, program yang diusungnya ini merupakan upaya dari peran serta mahasiswa dalam pendidikan pemilih.
“(Ini juga jadi) Upaya menyebarluaskan informasi pemilu tahun 2024 kepada masyarakat,” tuturnya.
PJ Kades Cimara Liwon, menyambut baik kegiatan tersebut. Dirinya berharap besar, warganya bisa paham dan mengerti, tahapan-tahapan pemilu pada 2024 mendatang.
“Kami harap masyarakat juga bisa menyampaikan kepada masyarakat lainnya,” ujarnya.
Sementara, Dudung Abdi Salam, dalam pemaparannya menyebut pemilu 2024 mendatang, sudah ditetapkan waktunya. Mulai dari 14 Februari (memilih Presiden dan wakilnya, anggota DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten).
Kemudian, masih di tahun yang sama, dilakukan juga pemilihan kepala daerah serentak, termasuk Bupati Kuningan, pada 27 November 2024 mendatang. Tahapan-tahapan tadi, ditetapkan secara nasional sejak 14 Juni 2022 kemarin.
“Masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam tahapan pemilu serentak ini, beberapa hal krusial yang harus disukseskan diantaranya proses pemutakhiran daftar pemilih. KPU terus menyisir updating data pemilih yaitu, pemilih pemula, pemilih pindah, datang dan meninggal. Proses ini perlu melibatkan semua pihak terutama pihak pemerintah desa yang setiap hari bersingggungan dengan warga,” tuturnya.
Untuk menopang pengecekan dan validitas data pemilih, lanjut Dudung, KPU telah menyediakan aplikasi “LINDUNGI HAKMU” yang didowload di playstore.
Nantinya, masyarakat bisa mengetahui sudah terdata atau belum. Pemutakhiran data pemilih ini menjadi hal yang sangat urgent (penting) dalam menunjang kesusksesan tahapan pemilu.
“Untuk meningkatkan angka partisipasi, KPU terus bersinergi dengan berbagai elemen, diantaranya perguruan tinggi sebagai agen intelektual,” terangnya.
Dirinya sangat berharap, apa yang dilakukan KPU serta STKIP Muhammadiyyah melalui mahasiswanya, bisa membantu proses pendidikan pemilih. Apalagi, tahun 2024 nanti target partisipasi pemilihnya di angka 77,5%.
“Pada gelaran pemilu terakhir, angka partisipasi di Kabupaten Kuningan baru di angka 74,11%,” ucapnya di akhir. (eki)