KUNINGAN (Mass) – Dalam mengemban amanah barunya sebagai ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD, H Uus Yusuf SE MSi siap untuk menghilangkan stigma Mandul. Jika ditemukan kasus anggota dewan yang melanggar kode etik, pihaknya akan mengeluarkan sanksi tegas sesuai regulasi.
“Insya Allah siap gak mandul. Kinerja BK sebelumnya juga sudah bagus. Saya sebagai ketua BK baru, tinggal melanjutkan saja kepemimpinan sebelumnya yang dipegang oleh pak Momon (Drs H Momon Suherman),” tekad politisi asal Awirarangan itu.
Pasca Rapat Paripurna DPRD Selasa (4/7), BK DPRD menggelar rapat pemilihan ketua baru. Hadir seluruh personil BK mulai dari Dede Sudrajat, H Arifin, H Badriyanto, dan Yayat. Dalam rapat tersebut Uus terpilih secara aklamasi menggantikan Momon Suherman.
“Jadi hanya ketuanya saja. Untuk wakil dan sekretaris masih tetap seperti sebelumnya,” terang Uus.
Pergantian ketua BK ini merupakan hasil keputusan dari rapat harian DPC PPP Kuningan. Disamping itu, mengacu pada intruksi DPW PPP Jabar agar unsur pimpinan di dewan diambil alih oleh ketua partai. Kebetulan Uus yang kini menjabat ketua DPC PPP Kuningan dari kubu Romi.
“Jadi ini bukan hasrat sendiri dalam pergantian ketua BK ini. Melainkan hasil rapat pengurus harian DPC,” ungkapnya.
Pasca terpilihnya sebagai ketua BK baru, Uus akan melakukan konsultasi dan koordinasi dengan personil BK lain. Dalam menjalankan tupoksi nanti, dia tak mau berjalan sendiri. Termasuk ketika menemukan kasus yang berkaitan dengan tupoksi BK.
“Yang jelas regulasi harus dijadikan acuan utama. Begitu juga komunikasi dengan unsur pimpinan lainnya. Jadi, ketika ditemukan anggota yang terindikasi indisipliner atau indikasi pelanggaran lain, tidak bisa lepas dari itu,” tukasnya. (deden)