KUNINGAN (MASS) – Taat dan disiplin merupakan 2 kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah, kantor dan instansi-instansi lembaga lainnya. Taat dan disiplin adalah sifat yang terpuji dan harus dimiliki oleh setiap manusia terutama kita sebagai muslim karena pribadi baginda Rasulullah saw pun juga adalah orang yang sangat taat dan disiplin. Bukti dari rosulullah saw memiliki pribadi yang taat dan disiplin adalah salah satunya beliau tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan terkeji yang biasa dilaksanakan oleh kebiasaan orang quraisy bangsa jahiliyah dulu seperti mabuk, judi, main wanita, nyembah berhala dan lain sebagainya. Juga beliau di kenal seorang yang ramah, jujur, ulet yang semua sifat-sifat melekat itu tidak akan mungkin di miliki kecuali oleh pribadi yang memiliki sifat taat dan disiplin.
Sifat taat dan disiplin seyogyanya dimiliki oleh setiap manusia karena nalurinya manusia sebagai khalifah yaitu siap untuk memimpin dan siap untuk dipimpin. Taat itu sendiri memiliki arti secara bahasa artinya tunduk dan patuh sedangkan menurut istilah taat adalah tunduk dan patuh terhadap perintah Allah swt, Rasul-Nya dan ulil amri (pemimpin). Arti taat menuru Imam Hasan Al-banna adalah menunaikan dan melaksanakan perintah dengan serta merta baik dalam keadaan sulit maupun senang, baik dalam keadaan semangat maupun terpaksa. Sangat jelas bagi seorang pelajar, santri dan para pencari ilmu modal utama untuk bisa sukses dan bisa mendapatkan keberkahan ilmu adalah memiliki dan mengamalkan sifat taat baik kepada aturan yang ada, guru dan keluarganya juga kepada hal-hal yang berkaitan dengan aturan itu sendiri baik benda, barang-barang dan lainnya, itulah yang disampaikan dalam kitab ta’limul muta’alim karangan syekh Az-Zarnuji.
Adapun arti disiplin menurut bahasa kepatuhan yang menyangkut tata tertib. Arti disiplin menurut wikipedia adalah merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Penulis menyimpulkan antara taat dan disiplin yaitu 2 sifat yang melekat dan memiliki pendekatan dan korelasi yang sama sehingga memliki keterkaitan diantara keduanya, sebagai contoh kasus : si fulan selalu taat dalam beribadah sehingga si fulan disiplin dalam memanfaatkan waktunya, si fulan taat dalam menjalankan aturan sekolah berarti si fulan disiplin menjalankan tata tertib sekolah dan lain sebagainya.
Terlebih kita saat ini sedang menghadapi pandemi covid 19 yang sudah hampir 2 bulan belum menemukan vaksin yang pasti, hanya berbagai macam upaya dan percobaan-percobaan yang terus dilakukan untuk mengurangi penyebarannya baik dengan lockdown, Pembatasan Sosial berSkala Besar (PSBB), tidak melaksanakan shalat jumat, shalat dan seluruh aktifitas di rumah saja dan lain sebagainya. Tentunya hal ini membutuhkan sikap ketaatan dan disiplinnya kita sebagai masyarakat kepada ulil amri (pemerintah) dan juga para ulama, karena hal demikian di wajibkan kepada orang beriman untuk taat kepada Allah swt, Rasul-Nya dan ulil amri sebagaimana termaktub dalam Quran surat an-nisa ayat 59.
Diantara 100 ilmuwan muslim para pelopor sains modern yang terkenal adalah Jabir Ibnu Hayan (Gebert). Beliau adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia Islam yang pertama khususnya di bidang kimia sehingga bidang keahliannya beliau di kenal dengan ahli di bidang logika, filosofi, kedokteran, kimia, matematika dan sebagainya. Orang eropa menamakannya dengan Gebert. Salah satu pelajaran yang dapat kita ambil dari tokoh tersebut ialah beliau tidak akan mungkin memiliki keilmuan dan kemampuan yang bisa kita rasakan sampai saat ini kecuali dengan memiliki sifat taat dan disiplin dalam berbagai menekuni serta mempelajari keilmuannya.
Salah satu kisah fenomenal yang tercantum dalam al-quran yaitu surat alkahfi ayat 9-26 mengisahkan tentang perjuangan ketujuh pemuda dengan satu anjing (sebelum zaman nabi Muhammad saw) yang dikejar-kejar oleh raja zalim bernama Diqyanus dalam menjaga dan mempertahankan keyakinan, ketaatan dan aqidah yang mereka yakini. Mereka ditidurkan Allah Swt dalam gua selama kurang lebih 309 tahun kemudian mereka di bangkitkan kembali dengan izin Allah swt hidup dengan masyarakat di masanya sampai menemui ajalnya. Sebagian ahlli tafsir menyebutkan mereka semuanya adalah nasrani, namun Ibnu Katsir menyebutkan mereka hidup sebelum nabi Isa. Hal tersebut terdapat dalam bukunya Dr. Ahsin Sakho Muhammad yang berjudul Perempuan dalam Al-quran, sehingga penulis pun dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut bahwasannya taat dan disiplin dalam mempertahankan aqidah merupakan sebuah komitmen yang meskipun dilalui dengan berbagai macam ancaman dan siksaan, akan tetapi Allah Swt memuliakan kehidupan mereka baik di dunia terlebih di akhirat.
Sebagai orang tua tentunya kita mengharapkan dan mendambakan anak keturunan kita yang taat dan disiplin, sebagai seorang guru tentunya juga mengharapkan akan memiliki anak-anak didik yang senantiasa taat dan disiplin terhadap aturan, sebagai kyai juga mendambakan memiliki santri yang taat dan disiplin, sebagai pimpinan dalam bidang apapun mengharapkan yang dipimpinnya taat dan disiplin dan di berbagai tatanan kehidupan manapun tentunya mengharapkan dua sifat ini bersinergi karenanya akan menimbulkan ketenangan, kedamaian serta saling menghargai satu sama lainnya.
Dalam hal ini Rasulullah saw menyebutkan bahwa tidaklah sempurna imannya seseorang sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga kita semuanya memiliki dua sifat ini (taat dan disiplin) terutama saat-saat ini kita semuanya dalam menghadapi wabah covid 19, sehingga ketika taat melekat, disiplin mengikat.
Daftar Pustaka
Alquranul Karim. 2014. Surabaya: Halim.
KBBI online : https://kbbi.web.id/taat
https://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin
Sakho Muhammad, Ahsin Dr. 2019. Perempuan dalam Al-qur’an. Jakarta: Qaf.
Ratna, Qori. 2014. 100 Ilmuwan Muslim Para Pelopor Sains Modern. Klaten: Galmas.
Al-bugho, Dr Musthafa & Muhyidin Mistu. 2002. Al-wafi syarah hadist arbain. Jakarta: Pustaka Kautsar.
Oleh : Devi Imron Rosadi, S.Pd.I