KUNINGAN (MASS) – Paradigma baru, bisa menjadi solusi ketahanan pangan dan pertanian Kabupaten Kuningan. Paradigma itu diperlukan mengingat tantangan dan kendala pembangunan pertanian yang ada, mulai dari keterbatasan lahan pertanian, keterbatasan infrastruktur, keterbatasan SDM, ketergantungan pada impor bahan produksi, perubahan iklim, rendahnya kesejahteraan petani dan kebijakan yang belum optimal.
Paradigma baru itulah yang dicetuskan Kadiskatan Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si saat menjadi narasumber dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peta Potensi Pertanian dan Peternakan untuk Menjaga Stabilitas Inflasi Kabupaten Kuningan.” Acara sendiri berlangsung di Ruang Rapat Puspa Siliwangi dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian dan peternakan, Selasa (14/1/2025).
FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan potensi daerah dalam sektor pertanian dan peternakan, serta merumuskan langkah strategis dalam menjaga kestabilan inflasi di Kabupaten Kuningan.
Dalam paparannya, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan pentingnya sinergi antar pihak untuk mengoptimalkan sumber daya lokal.
“Kabupaten Kuningan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Dengan perencanaan yang matang, kita dapat memanfaatkan potensi ini untuk menjaga kestabilan harga komoditas dan meningkatkan kesejahteraan petani ,” ujar Wahyu.
Saat itulah Wahyu mengatakan bahwa kendala tersebut dapat diatasi dengan paradigma baru pembangunan pertanian.
“Kita dapat mengarahkan melalui pembentukan kawasan unggulan yang saling mendukung (tidak saling bersaing), kemudian membentuk kawasan meliputi kawasan pangan, hortikultura dan perkebunan. Serta dengan pertanian organik, baik tata cara produksi maupun pengolahannya sehingga menghasilkan ramah lingkungan dan aman dikonsumsi” ungkapnya.
Dr. Wahyu juga menekankan pentingnya menerapkan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan, dengan FSVA Pemerintah dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat, penargetan bantuan , melakukan pemantauan dan evaluasi.
Sementara itu untuk upaya pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Kuningan melalui sektor pertanian, Dr. Wahyu mengatakan Diskatan telah melakukan berbagai program kegiatan yang merupakan langkah strategis yang dilakukan seperti penguatan CPPD (Cadangan Pangan Pemerintah Daerah) sebesar 14.976 ton beras, monitoring ketersedian pangan, pelaksanaan GPM yang telah dilaksanakan sebanyak 31 kali, pelaksanaan KRPL yang dilaksanakan di 10 desa, penyaluran bantuan pangan, pemantauan harga dan stok pangan serta pemanfaatan pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal.
Dengan adanya forum diskusi seperti ini, Kabupaten Kuningan diharapkan dapat semakin siap menghadapi tantangan dalam sektor pangan dan pertanian, sekaligus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (eki)