KUNINGAN (MASS) – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah tinggal menghitung hari. Seluruh mesin partai politik bekerja keras untuk merebut hati masyarakat agar memilih calon kepala daerah yang diusungnya.
Teruslah bergerak dan bergerak serta melipatgandakan gerakan untuk menjemput kemenangan calon kepala daerah yang diusung hingga gerakan itu lelah mengikuti gerakan kita.
Selain terus bergerak, para pejuang pun meningkatkan kewaspadaan jelang pelaksanaan pilkada. Karena seperti pengalaman pada pemilu beberapa waktu yang lalu banyak guyuran ‘sirup’ (serangan rupiah) dan ‘madu’ (janji manis yang ditebar oleh para kontestan).
Pengalaman tersebut membuat masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihan meskipun di sana sini terdapat sirup dan madu yang disebar. Ketahuilah sirup tersebut tidak akan sedikitpun mempengaruhi ketentuan.
Seberapa pun sirup dan madu yang diguyurkan apabila tidak dikehendaki menjadi pemenang maka tidak akan meraih kemenangan. Pun, sebaliknya, meski tanpa sirup apabila dikehendaki menang maka tidak ada seorang pun yang dapat mencegahnya.
Oleh karena itu, raihlah kemenangan dengan penuh kebersihan cara meraihnya. Hal itu akan dapat mempengaruhi keberkahan selanjutnya. Berkah itu bertambahnya kebaikan setelah kebaikan. Jika seseorang meraih kemenangan dengan cara yang tidak dibenarkan baik secara agama maupun perundang-undangan maka bisa jadi akan hilang keberkahannya.
Untuk meraih sebuah kemenangan gunakan strategi ‘DUIT’ (Doa dan Usaha secara Istikamah kemudian Tawakkal). Doa merupakan upaya mengetuk pintu langit karena sejatinya kemenangan itu berada di tangan-Nya. Usaha merupakan upaya untuk menjemput kemenangan dengan merapat kepada masyarakat.
Istikamah adalah upaya untuk terus konsisten dalam Doa dan Usaha sebelum, ketika, dan setelah pemilihan untuk terus mendekat kepada-Nya (hablum minallah) dan mendekatkan kepada masyarakat (hablum minannas). Kemudian Tawakal, pasrahkan hasilnya kepada-Nya. Karena itulah yang terbaik.
Untuk para pejuang dalam upaya meraih kemenangan ingatlah ungkapan dari seorang Ulama Al-Imam Ibnu Al-Jauziy, “Seekor kuda balap jika sudah mendekati garis finish ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, maka jangan sampai kita kalah cerdas dengan kuda!
Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya, jika pahit dalam permulaan semoga perpisahan nanti bisa berujung manis.
Semoga Allah menganugerahkan kepada bangsa ini pemimpin-pemimpin daerah yang memiliki kekuatan hablum minallah dan hablum minannas serta hablum minal usrah secara baik. Semoga.***
Penulis : Imam Nur Suharno