KUNINGAN (MASS) – Narasi sapu dan lantai yang belakangan mencuat di momentum Pilkada Kabupaten Kuningan ini, ditanggapi Rektor Universitas Al Ihya (Unisa) Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah S Ag M Si.
Jika narasi sapu dan lantai ini dianalogikan dengan sosok lama atau sosok baru yang sekiranya bisa memperbaiki Kuningan, Rektor Nurul Iman punya pandangan tersendiri.
“Orang lama belum tentu bisa memperbaiki, dan orang baru pun belum tentu bisa memperbaiki. Artinya semua kandidat punya kesempatan, yang ditunggu masyarakat sejauh mana bisa menyajikan visi misi rasional,” kata Nurul Iman, kala diwawancarai Kuningan Mass, Rabu (4/9/2024).
Bagi Nurul Iman, setiap pembangunan ada sisi positif ada sisi negatif. Hal yang negatif bagian yang harus dibenahi siapapun calonnya. (Kemudian) Tidak menutup kemungkinan yang baik, diteruskan, yang belum baik diselesaikan.
“Kalo ditarik kewajaran, wajar ada kekurangan dan kelebihan, cuman jadi rame karena ditarik politik,” tuturnya.
Ditanya soal apa yang harus diutamakan calon pemimpin di Kuningan terutama bidang yang digeluti Nurul Iman, pendidikan, ditegaskannya pemangku kebijakan harus konsentrasi prioritasnya meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia).
Iman menegaskan, hanya penerus yang kualitas baik yang bisa meneruskan perjuangan saat ini. Karena semua orang punya keterbatasan umur.
“(Apakah artinya harus calon muda yang layak berjuang tentang hal tersebut?) Calon yang muda tua sama saja, tapi siapa yang punya visi generasi kedepan, khususnya pendidikan baik formal maupun non-formal,” ujarnya.
Saat ini, Nurul Iman menduga para bakal calon Bupati Kuningan masih menyimpan “pelurunya” sebagai daya tarik masyarakat. Itu jawaban Nurul Iman kala disinggung dari ketiga bakal pasangan calon yang ada, mana yang terlihat prioritas ke pengembangan SDM.
“Kalo sebagai pimpinan lembaga pendidikan ketiga-tiganya saya mendukung untuk berjuang, tapi untuk terlibat langsung tidak, silahkan aspirasi masyarakat berjalan,” jawab Nurul Iman ditanya apakah akan jadi timses atau tidak. (eki)