KUNINGAN (MASS)- Semakin lama kasus Jodi semakin viral. Siswa SDN Margabakti Kecamatan Kadugede yang hidupnya miskin namun ingin bersekolah itu menjadi perahatian semua pihak.
Setelah bupati datang mengunjungi, banyak pihak yang datang ingin mengetahui nasib anak ke empaat dari lima bersaudara itu. Salah satunu adalah Jabar Quick Response (JQR) Kabupaten Kuningan.
JQR adalah sebagai kepanjangtanganan Pemerintahan Jawa Barat JQR ini adalah cara menghadirkan Gubernur Ridwan Kamil di tengah tengah masyarakat kabupaten/kota di Jawa Barat melalui program programnya dan salah satunya adalah program JQR.
“Kita sudah melaporkan kondisi Jodi beserta kakek neneknya secara detail ke Admin Jabar Quick Response Jawa Barat. Semoga upaya yang dilakukan oleh relawan JQR di Kabupaten Kuningan segera di tindak lanjut oleh pemerintahan Provinsi Jawa Barat,” ujar Koordinator JQR Kabupaten Kuningan Asep Susan Sonjaya Suparman.
Pria yang dipanggil Asep Papay ketika mengunjungi kaget dan prihatin dengan kondisi yang dialami keluarga Jodi. Ia untuk membuktikan masuk ke dalam rumah dan mengamati satu persatu ruangan.
“Astaghfirullah ya allah, saya sedih begitu masuk ke ruangan. Meski jarak menuju rumah Jodi 200 meter lebih dari lokasi sekolah namun kalau yang tidak biasa terasa capai karena menajak,” ujar Papay, Rabu (31/7/2019).
Sekedar mengingaktan, Jodi yanh tinggal di RT 01/01 Dusun Pahing Desa Margabakti Kecamatan Kadugede, tinggal bersama Neneknya bernama Sati (60) dan Rakum (62). Ibu Jodi menikah lagi setelah suaminya meninggal dan tingga di dusun yang berbeda.
