Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Kandidat Sekda Sudah Punya Timses? Sekalian Saja Bikin Baliho, Kampanye!

KUNINGAN (MASS) – Proses seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) sejatinya adalah panggung profesionalisme tempat berkumpulnya para ASN terbaik untuk menunjukkan integritas, kompetensi, dan akuntabilitas. Tapi rupanya, di balik layar, ada kompetensi lain yang lebih dicari kemampuan membentuk tim sukses dan keahlian menyusun anggaran non-APBD untuk operasional suksesi.

Entah sejak kapan jabatan karir di birokrasi berubah jadi ajang mirip Pilkada. Calon Sekda kini tak hanya menyiapkan makalah visi misi, tapi juga menyusun grand strategy pemenangan, menyewa konsultan, dan konon menyiapkan amplop berisi “penguat niat”. Kalau begini terus, bukan tidak mungkin kita akan melihat baliho calon Sekda berdiri di perempatan jalan dengan tagline: Berpengalaman, Berkoneksi, dan Siap Modal.

Dalam logika politik, membentuk tim sukses dan mengucurkan dana merupakan langkah lumrah. Tapi dalam konteks birokrasi, ini adalah anomaly. ASN seharusnya menjauh dari praktik semacam itu. Ketika seleksi Sekda dikotori oleh manuver politik, maka potensi munculnya balas budi jabatan, nepotisme, dan manipulasi kebijakan sangat besar.

Tim sukses pun tak kalah menarik. Mereka bukan dari kalangan aktivis atau partai politik, tapi dari jaringan birokrasi, lengkap dengan peran ada yang bertugas lobi ke pejabat, ada yang mengatur narasi di media, dan ada juga yang spesialis pengkondisian suasana hati para pengambil keputusan.

Mengingat sekda merupakan jabatan milik publik dan bukan merupakan jabatan pilihan bupati saja sebaiknya publik juga diberikan ruang untuk menilai kemampuan dari Calon Sekda yang dimaksud.

Hal ini karena Sekda adalah juga ketua TAPD, Ketua Baperjakat, Ketua TKPRD yang mengurus tata ruang dan berbagai jabatan yang melekat lainnya, yang bersentuhan dengan Jawa Barat yang berarti menyangkut hidup orang banyak. Maka publik juga punya kewajiban untuk menguji pemahaman dan kemampuan serta wawasannya di ruang lingkup kampus termasuk akademisi, pengusaha dan para petani juga berhak melakukan pendalaman terhadap kemampuanya, apakah sesuai dengan harapan untuk memberikan solusi atau hanya mengejar jabatan saja. Ingat uang APBD adalah uang yg berasal  dari pajak rakyat jadi rakyat juga harus tau isi otak dari calon Sekda tersebut.

Dan kita belum bicara soal efek lanjutannya. Ketika seorang Sekda naik dengan cara transaksional, maka kita tidak sedang memilih pemimpin birokrasi kita sedang melantik bendahara politik. Bukan untuk melayani publik, tapi untuk mengembalikan modal dan memperkuat jaringan. Anggaran daerah pun tak lagi jadi alat pembangunan, tapi semacam return on investment yang harus dikembalikan dengan bunga pengaruh.

Oleh: Dewi Sartika, Aktivis GMNI

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Bisnis

KUNINGAN (MASS) – Dibeli dan direnovasi untuk pasien covid-19 hingga menelan anggaran sekitar Rp 9,5 Milyar, gedung eks Rumah Sakit Citra Ibu (RSCI) yang ada...

Insiden

KUNINGAN (MASS) – Selain menangani kebakaran, UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan juga menangani berbagai kasus penyelamatan lainnya, termasuk evakuasi hewan berbahaya. Pada...

Desa

LURAGUNG (MASS) – Pembangunan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Gunungkarung, Kecamatan Luragung, saat ini tengah berlangsung. Proyek yang telah berjalan selama satu...

Pemerintahan

KUNINGAN (MASS) – Kodim 0615/Kuningan menggelar kegiatan penanaman pohon di Bumi Perkemahan (Buper) Lamping Kidang, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kamis (11/12/2025). Kegiatan ini merupakan...

Insiden

KUNINGAN (MASS) – Upaya pencarian terhadap korban siswa SMP yang hanyut di aliran sungai Cisanggarung, Desa Benda, Kecamatan Luragung terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan...

Insiden

KUNINGAN (MASS) – Gio siswa kelas VIII SMPN 3 Ciawigebang, warga Desa Kramatmulya, Kecamatan Ciawigebang dilaporkan tenggelam di Sungai Cisanggarung, Desa Benda, Kecamatan Luragung,...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Anak buah Menteri Kehutanan Republik Indonesia (Menhut RI) Raja Juli Antoni, justru terlihat dalam aksi unjuk rasa ke Balai Taman Nasional...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah massa aksi melakukan unjuk rasa di depan kantor Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNG) Kabupaten Kuningan, Rabu (10/12/2025) siang. Dalam...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan meraih predikat Akreditasi Baik Sekali. Pencapaian tersebut dituangkan dalam Surat...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) baru saja menggelar kegiatan Government Lecturer Forum (Govlectrum) bertema “Kuningan Economic Growth” melalui...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Polemik terkait pembukaan jalan yang disebut-sebut menyerupai sirkuit serta penggunaan alat berat di kawasan lereng Gunung Ciremai akhirnya dijawab oleh manajemen...

Desa

KUNINGAN (MASS) – Situasi di Balai Desa Benda, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan yang sempat ramai pada Senin (8/12/2025) terkait adanya penyegelan, kini telah kembali...

Olahraga

KUNINGAN (MASS) – Maju ke Liga 4 Nasional, Pesik Kuningan, kini menjadi harapan dan bahan perbincangan publik, terutama pecinta olahraga sepakbola. Saat ini, antusiasme...

Ekonomi

KUNINGAN (MASS) – Menjelang momen libur natal dan tahun baru (Nataru), harga beberapa komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan harga, Senin (12/8/2025). Harga komoditas seperti...

Pemerintahan

KUNINGAN (MASS) – Meski sudah era digital, namun data antar intansi pemerintah masih saja tidak singkron. Masa, kendaraanya sudah hilang, dilaporkan ke polisi dan...

Pendidikan

KUNINGAN (MASS) – Kontestasi pencalonan Ketua Cabang PMII Kuningan di depan mata. Semangat baru regenerasi kepemimpinan di tubuh PMII, tengah bergejolak. Salah satu yang...

Ragam

KUNINGAN (MASS) – Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) resmi menutup sementara jalur pendakian via Linggajati mulai 30 Oktober hingga 6 November 2025. Penutupan...

Insiden

KUNINGAN (MASS) – Seorang remaja warga Desa Cibinuang, Kecamatan Kuningan dilaporkan hilang diduga tenggelam di aliran sungai Cisanggarung Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, Selasa (28/10/2025)...

Insiden

KUNINGAN (MASS) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuningan mengungkapkan bahwa retribusi pendapatan dari pengelolaan sampah sekitar Rp 1 Miliar per tahun. Namun, biaya...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Permasalahan sampah di Kabupaten Kuningan, terutama soal Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) yang overload, cukup memprihatinkan. Merespon masalah sampah, Kepala Dinas...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pengelolaan sampah di Kabupaten Kuningan menjadi sorotan apalagi diketahui bahwa Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) nya, sudah terbilang overloud. Meski begitu,...

Olahraga

KUNINGAN (MASS) – Pada Minggu (26/10/2025) pagi kemarin, udara terasa berbeda di kawasan perumahan Pesona Mutiara Kasturi (PMK). Ratusan langkah beriringan, bukan sekadar berlari,...

Ekonomi

KUNINGAN (MASS) – Harga telur dan daging ayam di pasaran terpantau masih tinggi dan belum menunjukkan tanda menurun hingga hari ini, Senin (27/10/2025). Sementara,...

Nasional

JAKARTA (MASS) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (DEMA PTKIN)...

Desa

LURAGUNG (MASS) – Seekor lutung Jawa liar membuat geger warga Desa Dukuhmaja, Kecamatan Luragung. Hewan liar itu dilaporkan sempat menyerang warga, sebelum akhirnya melarikan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) yang berlokasi di Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana, menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Kala kuninganmass.com melakukan pantauan langsung...