KUNINGAN (MASS) – Anggaran Rp400 juta untuk Kamus Basa Sunda Wewengkon Kabupaten Kuningan, justru dianggap terlalu kecil.
Hal itu, disampaikan Ketua DPD Sundawani Wirabuana Kuningan Mara Stanzah pada kuninganmass.com baru-baru ini.
“Bagi kami anggaran tidak penting, itu sangat kecil untuk mendidik karakter anak bangsa, karakter anak-anak Kuningan masa depan hanya di anggaran segitu, ya sangat minim,” kata Mara.
Dirinya menyebut, keberadaan kamus basa sunda, jika ditanya penting tidak penting, justru sangat penting. Khususnya bagi orang-orang kebudayaan.
“Yang jadi acuan kami, awal dari menciptakan karakter seorang anak ya itu dari bahasanya dulu, lalu ke perilaku, lalu ke budaya. Saat anak kita bahasa saja sudah tidak tahu, (nantinya) akan diikuti dengan (ketidaktahuan) perilaku(budaya)nya,” sebutnya.
Mara, lebih jauh membahas bagaiman fungsi dan peran bahasa terhadap asal usul dan budayanya. Ketua Sundawani itu yakin, juatru dengan dianggarkannya program kamus basa sunda itu, dirinya yakin itu hal positif.
“Saya yakin ini awal kebangkitan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kuningan. Kita sangat tertinggal jauh dari daerah lain (soal kebudayaan), dan apakah kita sebagai pemangku kebijakan hanya akan menikmati kemunduran kita?” ujarnya mempertanyakan.
Baca : https://kuninganmass.com/dana-rp400-juta-untuk-kamus-basa-sunda-itu-bukan-pokir-saya/
Dirinya optimis, justru dengan penganggaran ini akan ada hal positif tahun-tahun mendatang. Mara menyebut, pembangunan fisik memang dibutuhkan, tapi pembangunan non-fisik juga sama pentingnya, terutama pendidikan karakter.
“(30 M harusnya ya) iya betul syekali itu 30 Milyar untuk pendiidkan karakter yang hebat. (Anggaran untuk mmebuat jalan pikiran) ya, dan (pasti) menghasilkan yang lebih (lagi nantinya),” tuturnya.
Hanya saja, lanjutnya, kelemahan pemangku kebijakan adalah kadang tidak menyadari pentingnya pembangunan karakter, bukan hanya fisik. (eki/deden)
Video : https://www.instagram.com/tv/CmJ24I-qrWZ/?utm_source=ig_web_copy_link