JAKARTA (MASS) – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, arus mudik mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Perjalanan pulang kampung yang menjadi tradisi tahunan ini kembali mencatat lonjakan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi, mulai dari darat, laut, udara, hingga kereta api.
Menurut data Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025, terjadi peningkatan jumlah pemudik dibanding tahun sebelumnya. Kondisi itu mengindikasikan bahwa masyarakat mulai memanfaatkan kesempatan untuk mudik lebih awal guna menghindari puncak kepadatan yang diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Pemerintah pun terus berupaya mengantisipasi lonjakan arus mudik dengan berbagai kebijakan strategis. Dari penyelenggaraan mudik gratis hingga pemberlakuan sistem Work From Anywhere (WFA), semuanya bertujuan untuk menciptakan perjalanan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat.
Lalu, bagaimana detail kenaikan jumlah pemudik tahun ini? Dan langkah apa saja yang telah disiapkan untuk menjaga kelancaran arus mudik? Berikut laporannya.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Budi Rahardjo, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang memilih melakukan perjalanan mudik lebih awal. Langkah ini dinilai efektif dalam mengurangi potensi kepadatan pada puncak arus mudik.
“Kami mengapresiasi masyarakat yang telah melakukan perjalanan mudik lebih awal. Hal ini membantu mendistribusikan jumlah pemudik secara lebih merata, sehingga dapat mengurangi kepadatan pada hari-hari tertentu,” ujarnya yang dilansir dari Komdigi RI pada Selasa, (25/03/2025).
Berdasarkan data dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025, berikut rincian peningkatan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi sejak H-9 Lebaran:
- Moda Darat (Bus): 116.789 penumpang, meningkat 1,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.
- Moda Penyeberangan: 163.633 penumpang, naik 52,77% dibanding periode yang sama tahun lalu.
- Moda Laut (Kapal): 62.630 penumpang, meningkat 8,11% dibanding tahun sebelumnya.
- Moda Udara: 189.122 penumpang pada H-9, meningkat dari 183.312 penumpang pada H-10, dengan kenaikan 28,89% dibandingkan tahun lalu.
- Moda Kereta Api: 188.909 penumpang, mengalami kenaikan 57,25% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tidak hanya transportasi umum, jumlah kendaraan pribadi yang keluar dari wilayah Jabodetabek juga mengalami peningkatan. Data dari Jasa Marga menunjukkan bahwa sebanyak 167.164 kendaraan melintasi empat Gerbang Tol Utama (Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi, dan Cikupa). Angka ini meningkat 0,80% dibanding lalu lintas harian normal dan naik 23% dibanding arus mudik tahun lalu.
Untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat selama angkutan Lebaran 2025, Kementerian Perhubungan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, serta sektor swasta. Sejumlah langkah yang telah dan akan diterapkan antara lain:
- Penyelenggaraan Mudik Gratis bagi masyarakat guna mengurangi kepadatan di jalan raya.
- Pemberlakuan Work From Anywhere (WFA) menjelang Lebaran untuk mengurangi mobilitas secara bersamaan.
- Penyesuaian Jadwal Libur Sekolah Lebih Awal untuk menyebar arus mudik.
- Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Lebih Awal agar masyarakat memiliki fleksibilitas dalam menentukan jadwal perjalanan.
Budi Rahardjo juga mengimbau para pemudik untuk memperhatikan aspek keselamatan selama perjalanan.
“Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima. Jika merasa lelah, segera manfaatkan rest area untuk beristirahat demi keselamatan bersama,” pungkasnya. (argi)
