KUNINGAN (MASS) – Seiring berjalannya waktu, kini makanan-makanan khas tradisional susah dicari. Hal ini, karena tertelan oleh masa. Memang tak bisa dipungkiri lagi untuk abad sekarang ini, masyarakat dimanjakan dengan kenikmatan tekhnologi modern.
Kendati demikian, berbeda halnya dengan Desa Ciangir Kecamatan Cibingbin. Jelang beberapa hari hari raya, masyarakat di sini umumnya sering membuat ketupat. Bahkan dikatakan oleh salah satu warga setempat Enjum Jumari, pembuatan ketupat merupakan tradisi yang harus dihargai.
“Disini mah memang setiap lebaran teh suka bikin ketupat, baik itu hari raya ‘idul fitri maupun ‘idul adha,” ujarnya kepada kuninganmass.com, Selasa (21/8/2018).
Dikatakan, bahan untuk pembuatan ketupat, dirinya mencari dan mengambil dari alam langsung, alias tidak membeli. Selain itu, rupanya membuat makanan tradisional memiliki makna tersendiri yakni lebih berkesan dibanding dengan membuat kue-kue atau cemilan lainnya.
“Kalo bikin kue mah sudah biasa, tapi kalau bikin makanan tradisional mah beda, enak lagi bisa makan bersama-sama dan langsung habis seketika, jadi terasa hubungan emosionalnya tuh,” tambahnya.
Namun, pihaknya juga mengakui, dalam pembuatan makanan tradisional seperti ketupat ini, kini sering dijadikan usaha dan jarang warga desa membuat kuliner seperti ini.
“Semoga saja tradisi ini terus berlanjut, dan hal ini insyaallah akan terus diteruskan oleh generasi selanjutnya, sebab ketika tradisi dan budaya hilang kasihan anak cucu dan generasi selnjutnya, bahkan ada yang bilang ketika budaya hilang negara hancur,” harapnya. (argi)