KUNINGAN (MASS) – Kebanggaan dan kebahagiaan, nampak dirasakan seluruh keluarga besar Lakemba Muda FC, salah satu klub sepakbola yang bermarkas di Kuningan.
Pasalnya, untuk tingkat remaja, Lakemba Muda Fc berhasil menjadi juara 3 di Liga Topscor National Championship U-18 2023 yang diselenggaran di Sentul, Bogor pada 11-16 Juli 2023 lalu.
Kebahagiaan itu, dirayakan club Lakemba Muda Fc dengan menggelar penghargaan (Award) untuk para pemain, pelatih serta seluruh keluarga besar club dengan acara yang dibungkus dalam Lakemba Muda Award Night (Malam Penganugrahan).
Acara tersebut, digelar pada Sabtu (22/7/2023) malam di Tamkot Kitchen Kuningan. Selain keluarga besar club (termasuk orang tua para atlet) hadir dalam kegiatan itu Ketua Koni Kuningan M Ridho Suganda, Ketua Askab PSSI Kuningan H Udin Kusnaedi, serta tokoh tua pegiat sepakbola Jaka Chaerul.
Dalam kesempatan itu, satu persatu penghargaan dari club diumumkan. Mulai dari pemain yang tak pernah absen latihan, pemain paling tenang, sampai tataran pelatih favorit.
Presiden club Lakemba Muda, Mr Alex, dalam sambutannya melalui sambungan daring dari Australia, menunjukan kesumringahannya malam tersebut. Ia mengapresiasi atas prestasi yang diraih.
“Pertama-tama saya ucapkan selamat ke sluruh pemain, jajaran pelatih, manajemen, supporter yang telah (berhasil mendorong Lakemba Muda) jadi juara 3 Liga Topskor Nasional Champhionsip,” ucapnya.
Ia bercerita, nama Lakemba sendiri sebenarnya nama salah satu kota di negara yang ia kini banyak beraktivitas disana (Asutralia). Bahkan, Alex pun menangani club sepakbola dengan nama Lakemba disana.
Lakemba, lanjut Alex, merupakan kota atau tempat dimana berkumpulnya banyak imigran yang mencari suaka di Australia. Harapan baru untuk mereka yang baru hidup disana.
“(Makna harapan) Ini yang ingin dijadikan harapan baru bagi talenta muda di Kabupaten Kuningan,” tuturnya.
Ia kemudian bercerita, Lakemba Sport disana, sudah terbilang lengkap. Ada 425 pemain mulai dari tingkatan usia 6-45 tahun. Total 23 tim tahun ini, dan tersalurkan masuk liga amatir di Australia.
Sambutan-sambutan, bergantian disampaikan Ketua Club, Manager, sampai Dirtek dan Coach. Testimoni, juga disampaikan Ketua KONI yang kebetulan menjabat wakil bupati, serta Ketua Askab yang kebetulan menjabat anggota legislatif.
Ketua Askab H Udin Kusnaedi, mengaku hal itu menjadi suatu kebanggan bagi Askab, karena semakin terlihat bibit Kabupaten Kuningan. Ia bahkan pamer, sebentar lagi beberapa pemain Kuningan akan berkiprah di tingkat nasional.
“Askab (sebagai) organisasi yang membidangi olahraga, terkait anggaran itu tidak semua bisa memenuhi, hanya bisa memberi kemudahan-kemudahan baik itu yang mengajukan sekolah SD, SMP, SMA sampai kuliah,” ujarnya sembari mengatakan, dengan prestasi olahraga sepakbola, bisa saja anak-anak masuk ke sekolah favorit dengan jalur tersebut.
Ia juga memamerkan pada semua yang hadir, bahwa saat ini ada 2 club asal Kuningan yang tengah berlaga di Liga 3. Ia mengatakan, Lakemba, akan jadi yang ketiga. Bahkan, ia ambisi bisa ada sampai 5 club yang bermain di liga tersebut.
Apresiasi juga disampaikan Ketua KONI Kuningan M Ridho Suganda. Awalnya, ia berterima kasih pada Presiden club yang aktivitasnya di Australia, tapi tetap membidangi sepakbola di kampung halamannya.
“Percaya atau tidak, olahraga itu ada proses, tahapan-tahapan,” pesannya.
Selain itu, ada banyak faktor yang harus ditempa para atlet. Wabup menyebut, salah satu faktornya adalah psikologis, mental. Ia mengatakan hal tersebut untuk meneguhkan tekad untuk para atlet agar tetap mengembangkan diri.
“Ngurus sepakbola itu harus orang gila, harus betul-betul fokus. Pernah punya contoh, dulu ayah saya salah satu manajer tim di liga satu,” ujarnya sembari berkelakar, saat ayahnya (Alm Aang Hamid Suganda) fokus mengurus sepakbola, ada materi yang terkuras, fokus terkuras, sampai banyak uring-uringan.
Di akhir, sebagai Ketua KONI, selain berpesan untuk tidak lupa terus mengimbangi olahraga dengan akademik, ia juga berjanji akan berkeliling kampus.
Setiap tahunnya, kata Edo, ia akan minta ke tiap kampus untuk menyediakan setidaknya 5 slot beasiswa untuk atlet berprestasi. (eki)