KUNINGAN (MASS)- Kabar duka datang dari lokasi pengungsian warga Desa Pinara di Desa Cijemit Kecamatan Ciniru, Mulyadi (75) yang mengungsi di rumah Abah Satar meninggal dunia jam 19.00 WIB.
Dari informasi lansia tersebut meninggal dunia karena sakit asma. Almarhum sebelumnya pernah dipasang oksigen karena selalu mengalami sesak.
Meninggalnya Mulyadi ini menambah duka bagi warga Pinara yang ada di pengungsian. Pada pagi harinya Mulyadi terlihat sehat, bahkan ia berbincang dengan warga Cijemit dan warga pengungsi.
“Meninggal sekitar jam 19.00 WIB. Rencananya akan dikebumikan Sabtu pagi. Pasalnya, kalau malam ini dipaksakan tidak memungkinkan,” ujar salah seorang relawan bencana, Cucu Sumadi kepada kuninganmass.com, Jumat (2/3/2018).
Cucu menerangkan, kabar meninggalnya Mulyadi langsung menyebar. Mengenai lokasi pemakaman akan dilakukan di Desa Cejemit karena lokasi yang paling dekat.
Sementara itu, kabar meninggalnya Mulyadi dibenarkan oleh Kaur Pemeritahan Desa Pinara, Wawan. Menurutnya, almarhum meninggal karena sakit asma yang dideritanya.
“Bukan karena apa-apa tapi murni sakit. Almarhum juga sempat mendapatkan perawatan,” jelasnya.
Sekedar informasi berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh pihak BPBD Kuningan, total jumlah pengungsi adalah sebanyak 1.449 KK dengan jumlah 5.034 jiwa.
Para pengungsi ini berasal dari 11 desa di tujuh kecamatan. Mereka ditampung di 21 titik. Hingga saat ini kondisi fisik mereka sehat terlebih bantuan terus mengalir.
Untuk warga warga Desa Pinara yang diungsikan total 1.196 jiwa dari 358 KK. Mereka ditampung di dua desa yakni Ciniru dan Cijemit.
Adapun lokasi pengungsian warga tersebar di beberapa lokasi yakni Aula kecamatan ciniru 255 jiwa, Gedung PGRI Desa Cijemit Kecamatan Ciniru 250 jiwa.
Kemudian, Gedung Veteran Kecamatan Ciniru 156 jiwa, Balai Desa Cijemit 216 jiwa, Pesantren Desa Cijemit 15 jiwa, Dusun Sukacai Desa Cijemit 51 jiwa dan Sisanya Kurang lebih 249 Tersebar di Rumah Warga. (agus)