KUNINGAN (MASS) – Dia adalah Komjen. Pol. (Purn) Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan atau yang lebih dikenal oleh khalayak sebagai Iwan Bule. Panggilan ‘Bule’ yang disematkan kepada Iwan pertama kali diucapkan oleh rekan Iwan Bule semasa duduk di bangku sekolah dan ternyata nama itu populer sampai saat ini
Panggilan ‘Bule’ itu bukan tanpa sebab, darah Jerman yang diturunkan dari Sang Ibunda kepada Iwan membuat paras wajahnya putih, mancung, dan tinggi. Iwan Bule merupakan anak ketiga dari pasangan Mochammad Saleh dan Laila Solihaty Schneider.
Pria kelahiran 31 Maret 1962 itu tumbuh menjadi sosok yang bertanggung jawab dan mengayomi keluarga. Pribadi itu terpotret ketika Ayahanda dari Iwan Bule menghadap Sang Khalik pada 1994.
Sepeninggal ayahnya, Iwan Bule senantiasa menjadi benteng terdepan bagi keluarganya ketika diterpa musibah dan cobaan. Dia selalu mengulurkan kedua tangan untuk membantu, baik dalam hal materi, lebih-lebih lagi dalam hal immateri.
Tanggung jawab itu nyatanya tidak membuat Iwan Bule merasa lelah maupun bosan untuk memberikan dukungan dan semangat bagi keluarga tercinta.
Jejak pendidikan dan karier kepolisian Iwan Bule
Setelah lulus dari SMAN 5 Bandung, Iwan Bule memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai polisi. Pada 1981 memantapkan diri untuk masuk ke Akademi Kepolisian (AKPOL, dulu AKABRI).
Selama tiga tahun menimba ilmu di AKPOL, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Iwan Bule dinyatakan lulus pada 1984 pangkat perwira pertama. Iwan Bule tercatat menjadi Kapolsek Sanur Denpasar Kota Polda Nusa Tenggara (Nusra) pada 1987.
Delapan tahun mengabdi di Indonesia bagian timur, Iwan Bule dimutasikan ke jantung Kota Jakarta sebagai Kapolsek Metro Sawah Besar Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat pada 1997.
Karier Iwan Bule di kepolisian begitu moncer, hal itu terpotret dari rekam jejak pengabdiannya di kepolisian selama 36 tahun lamanya. Iwan Bule pernah menjadi Waka Polres Metro Tangerang Polda Metro Jaya pada 1997, Kabag Serse Tik Dit Serse Polda Jawa Barat (Jabar) pada 1999, Dansat Idik Vc Dit Serse UM Korserse Polri pada 1999.
Kemudian, Iwan Bule sempat mengemban tugas sebagai Kasat Jatanras Dit Serse UM Korserse Polri pada 2000, Kapolres Slawi Polwil Pekalongan Polda Jateng pada 2000, Kapolres Tegal Polwil Pekalongan Polda Jateng pada 2001, Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya pada 2004, Dir Reskrim Polda NTT pada 2005.
Seusai menjabat Dir Reskrim Polda NTT, Iwan Bule ditugaskan menjadi KA SPN Purwokerto Polda Jateng pada 2006, Kabag Lekdik Rodalpers SDE SDM Polri pada 2008, Dir Reskrimum Polda Metro Jaya pada 2008, Wadir I/Kam dan Trannas Bareskrim Polri pada 2009, Dirbinmas Baharkam Polri pada 2010, Kapolda NTB pada 2012.
Pada 2013, Iwan Bule bisa bertugas di tempat dirinya tumbuh kembang menjadi pribadi yang tangguh. Di tahun itu, Iwan Bule ditugaskan menjadi Kapolda Jabar, kurang lebih dua tahun.
Walaupun penugasan Iwan Bule di Tanah Pasundan bukan kali pertama, karena dirinya pernah mengambangkan tugas Kabag Serse Tik Dit Serse Polda Jabar pada 1999.
Setelah bertugas sebagai Kapolda Jabar, Iwan Bule mendapat promosi menjadi Kadivkum Polri pada 2015. Satu tahun berselang, Iwan Bule menjadi Kadivpropam Polri 2016.
Tak berselang lama mengemban tugas Kadivpropam Polri, Iwan Bule ditujukan menjadi Kapolda Metro Jaya pada 2016, lalu pada 2017 dia menjabat sebagai Asops Kapolri pada 2017.
Bahkan di luar karier kepolisian, Iwan Bule tercatat menjadi Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2018.
Meningkatkan kualitas diri dengan keilmuan
Selama bertugas sebagai anggota kepolisian, Iwan Bule selalu meningkatkan kualitas diri dengan menimba ilmu di berbagai lembaga pendidikan.
Di lembaga pendidikan kepolisian maupun pertahanan, Iwan Bule terdaftar menjadi peserta di Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Lemdiklat Polri pada 1998 di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jabar.
Sembilan tahun berselang, Iwan Bule kembali mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu. Kali ini dia tercatat sebagai peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Tingkat Tinggi (Sespimti/Sespati) pada 2007 di Lembang, KBB. Pada 2012, dia mendapat kesempatan mengenyam pendidikan PPSA Lemhannas.
Segudang pendidikan di lembaga kepolisian serta pertahanan tersebut dia iringi dengan keilmuan di perguruan tinggi. Setidaknya, Iwan Bule tercatat sebagai mahasiswa di empat perguruan tinggi Indonesia.
Iwan berhasil meraih gelar strata satu ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Asahan (UNA). Kemudian, gelar magister hukum berhasil dia dapatkan di dua perguruan tinggi yaitu Unlid dan UYM. Sedangkan, gelar doktoral berhasil Iwan Bule torehkan di Program Studi Doktor Ilmu Hukum Universitas Trisakti.
Amanah yang dipercayakan di Pemerintahan
Sebagai putra daerah asal Jawa Barat, Iwan Bule berkomitmen untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Hal itu dia realisasikan ketika mengemban amanah sebagai Kapolda Jawa Barat pada 2013, Penjabat Gubernur Jawa Barat 2018, dan Staf Ahli Wakil Presiden pada 2019-2024.
Saat itu, Presiden RI, Joko Widodo ‘Jokowi’ menunjuk Iwan Bule sebagai Pj Gubernur Jabar bukan tanpa alasan. Sebab, karier kepolisiannya begitu moncer ditambah Iwan Bule pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama Lemhannas.
Kepercayaan Jokowi itu pun dijawab oleh Iwan Bule untuk membangun pondasi yang kuat dalam mengayomi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat. Dalam rentang waktu 80 hari kerja, Iwan Bule mampu meninggalkan legasi yang tidak sedikit bagi masyarakat Jabar.
Kecintaan Iwan Bule terhadap dunia sepak bola
Setelah puluhan tahun mengabdikan diri di institusi Bhayangkara, Iwan Bule pun mengumumkan purnatugas dan akan fokus sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Iwan Bule resmi menjadi Ketua PSSI periode 2019-2023 berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan di salah satu hotel di Jakarta pada 2 November 2019.
Ketika itu, Iwan Bule menang mutlak dari dua kompetitornya yaitu, Rahim Soekasah dan Arif Putra Wicaksono. Iwan Bule mengantongi 82 suara dari total 85 suara pemilih.
Sejumlah gebrakan pun dilakukan Iwan Bule demi transformasi persepakbolaan Indonesia ke arah yang lebih baik dan berprestasi. Misalkan, pelatih berkualitas didatangkan untuk menukangi Timnas Indonesia. Beberapa sejumlah pemain naturalisasi berkualitas pun dilakukan untuk menambah taji Timnas Indonesia.
Langkah yang dilakukan Iwan Bule ternyata berbuah manis. Timnas Senior berhasil lolos ke Piala Asia setelah penantian 17 tahun, Timnas U-20 Lolos Piala Asia, dan Timnas U-16 berhasil menjuarai Piala AFF.
Tak hanya persepakbolaan pria saja yang berhasil menorehkan prestasi, berkat tangan dingin Iwan Bule, Timnas Wanita berhasi lolos ke Piala Asia. Torehan itu menjadi prestasi yang patut dibanggakan karena Timnas Wanita terakhir lolos ke Piala Asia 33 tahun silam.
Selain itu, perubahan persepakbolaan Indonesia yang paling terasa ketika Iwan Bule memimpin ketika adanya keputusan untuk menambah hakim garis. Bahkan, Iwan Bule berhasil mendongkrak rangking persepakbolaan Indonesia dari peringkat 179 ke 151 FIFA.
Terjun ke dunia politik
27 April 2023, Rumah Kertanegara menjadi saksi bisu Iwan Bule memantapkan diri untuk berkontribusi untuk kemajuan bangsa melalui jalur politik. Kala itu, Iwan Bule memilih Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) lantaran mengagumi sosok Prabowo Subianto.
Dengan segudang prestasi dan pengalaman, Iwan Bule diberikan amanat yang begitu besar di partai berlambang kepala Burung Garuda, dia didapuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai.
Dengan keyakinannya yang kuat untuk mewujudkan sebuah kontribusi yang lebih besar untuk kemajuan bangsa dan negara.
Para pemimpin hebat hampir selalu merupakan penyederhana yang hebat, yang dapat memotong argumen, perdebatan, dan keraguan untuk menawarkan solusi yang dapat dipahami semua orang.
Semua itu jelas ada pada diri Mochamad Iriawan atau Iwan Bule ini. Apalagi dia dikenal sebagai sosok yang mengedepankan hubungan erat tanpa ada sekat-sekat dengan masyarakat untuk bisa memahami keluh kesah dan merangkul orang-orang yang tidak bernasib baik.
Iwan betul-betul menerapkan apa yang diamanahkan oleh mendiang ibunya, “Lakukan yang terbaik, rendah hati jangan arogan dan selalu sayang dengan yang nasibnya kurang baik (orang-orang kecil)”.
Hal ini membuat Iwan Bule tidak sungkan ketika harus berhadapan dengan semua kalangan masyarakat.
Iwan Bule merupakan pribadi yang selalu ingin menyenangkan orang lain. Perhatiannya terhadap sesama membuat Iwan Bule selalu dinantikan dan dicintai oleh anggota dan jajaran bawahannya.
Setiap area penugasan yang ditinggalkan olehnya, selalu memberi kesan mendalam bahwa ia adalah sosok yang mempunyai ciri khas mudah tersenyum kepada setiap orang dan selalu bersimpati untuk memberikan pertolongan. Selaras bahwa Iwan Bule menanamkan filosofi Sunda “Someah Hade Ka Semah”. (deden/rl)