KUNINGAN (MASS) – Perumda Aneka Usaha (PDAU) Kuningan dibawah nahkoda Hj Heni Susilawati S Sos MM, menargetkan lembaganya bisa berkategori “SEHAT” di tahun 2025 ini.
Bukan tanpa sebab, PDAU Kuningan saat ini ternyata masih dianggap “KURANG SEHAT” setelah diukur dari 3 aspek mulai dari Keuangan, Administrasi dan Operasional.
Dalam keterangan persnya, Jumat (3/1/2025), Direktur PDAU Kuningan Heni, optimis bahwa di tahun 2025 ini bisa membuat perusahaan daerah yang dipimpinnya masuk kategori sehat.
Heni merinci bagaimana perjalanan PDAU dari waktu ke waktu. Digambarkan juga tantangan yang dihadapi saat di masanya. Mulai dari kondisi covid, sampai lepasnya Waduk Darma dari penguasaan PDAU Kuningan.
Dalam keterangan yang sama, ia juga menjelaskan kenapa akhirnya PDAU berfokus pada bisnis pariwisata, tidak merambah aneka usaha lainnya.
Pasalnya, sejauh ini, bidang aneka usaha lainnya tak lagi berjalan jika ganti direktur. Ia realistis, hanya bisnis pariwisata yang tetap berjalan meski direkturnya berganti-ganti.
Selain itu, PDAU juga sudah mengantongi Perijinan Berusaha Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam (PBPSWA) yang berlaku sampai 2057 kedepan.
“Sayang kalo (ijin tersebut) tidak digunakan,” kata Heni.
Saat ini, selain sudah mengurus perijinan tersebut yang berlaku sejak tahun 2022, zona pemanfaatan yang bisa dioptimalkan oleh PDAU juga terbilang luas, mencapai 14,72 hektare.
Zona pemanfaatannya meliputi Kolam Cigugur, Buper Cibeureum, Paniis Singkup, dan Talaga Remis yang ada di area Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Heni juga terbuka soal kondisi dan tantangan yang dihadapi PDAU Kuningan saat ini. Pola subsidi silang antar objek wisata sejak 2010, membuat objek wisata tidak kompetitif dan adaptif dengan situasi bisnis.
Selain itu, diakui Heni jika sumber daya manusia yang ada, bukan berlatar belakang disiplin ilmu pariwisata. Hanya berdasarkan pada pengalaman.
Lalu ada juga kendala biaya operasional yang tidak sepadan dengan pendapatan usaha di masing-masing objek wisata. Serta terkendala penataan sarana dan prasarana.
Meski kondisinya demikian, Heni mengaku PDAU Kuningan tidak menyerah begitu saja. Inovasi pelayanan terus dilakukan mulai dari pemberlakukan QRIS, sampai digalakkannya digital marketing.
Selain itu, PDAU Kuningan juga menyiapkan beberapa strategi menaikan pendapatan usaha di tahun 2025 dengan beberapa cara. Mulai dari penambahan jasa/produk seperti paket wisata.
Kemudian, PDAU juga akan melebarkan kolaborasi bisnis dengan BUMDes, UMKM, Komunitas hingga perusahaan Tour and Travel di luar Kuningan.
Strategi selanjutnya, adalah penambahan channel penjualan tiket. Itu dilakukan PDAU Kuningan dengan menggelar program partnership penjualan, dan optimalisasi digital marketing.
Terakhir, jurus PDAU untuk mencapai target adalah meminta dukungan Pemkab Kuningan. Caranya, penunjukkan objek wisata yang dikelola PDAU Kuningan, sebagai laboratorium alam dari Kurikulum Mulok Ciremai. Serta rekomendasi program Exlusive Naming Right.
Di luar itu, PDAU juga sangat terbuka untuk investor dan kerjasama. Penyewaan aset bangunan dan tanah. (eki)