KUNINGAN (MASS)- Bupati Kuningan H Acep Purnama, SH MH menghadiri diskusi publik bertema “ Faktor nikah muda dalam perspektif kesehatan reproduksi dan agama Islam “ di gedung Sanggariang (20/4/2019). Acara yang dilaksanakan oleh BEM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan ( STIKKU ) itu dihadiri oleh kurang lebih 300 orang mahasiswa STIKKU.
Dalam sambutannya Bupati mengatakan, kegiatan diskusi publik ini diharapkan dapat berdampak baik bagi para peserta. Selain sebagai wadah dan media berinteraksi serta silaturahmi. Tetapi juga para peserta akan mendaptkan wawasan dan pengetahua yang lebih luas tentang faktor dan dampak nikah muda baik dari perspektif kesehatan reproduksi maupun dari perspektif agama Islam.
Pernikahan muda adalah sebuah bentuk ikatan/pernikahan yang dilakukan dibawah usia standar keamanan melakukan pernikahan, sehingga dapat menimbulkan masalah atau dampak-dampak yang tidak diinginkan.
“Kehilangan kesempatan mengecap pendidikan yang lebih tinggi, interaksi dengan lingkungan teman sebaya menjadi berkurang, sempitnya mendapatkan kesempatan kerja, yang otomatis lebih mengekalkan kemiskinan, remaja yang hamil akan lebih mudah menderita anemia selagi hamil dan melahirkan merupakan beberapa dampak nikah muda secara perspektif kesehatan,” jelasnya.
Selain itu nikah muda juga dapat mengakibatkan tingginya angka kematian ibu dan anak, bayi lahir dengan berat rendah, cedera saat lahir, tindakan kekerasan pada istri yang tibul karena tingkat berfikir yang belum matang bagi pasangan muda, kesulitan ekonomi dalam rumah tangga.
Untuk itu Bupati Acep mengimbau kepada para generasi muda unuk tidak mensia-saikan masa muda dengan menikah muda. Isi masa muda dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan dengan bekerja mencari pengalaman untuk meningkatkan taraf ekonomi dan ketika sudah berumur matang barulah kita menikah.
“Kita menyadari bahwa masih cukup banyak masyarakat Kabupaten Kuningan yang memerlukan pemahaman dan pengetahuan tentang dampak serta akibat dari pernikahan muda, baik dari perspektif kesehatan reproduksi, psikologi maupun dari perspektif agama Islam,” ujarnya lagi.
Sekali Bupati sangat mengapresiasi dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh segenap jajaran pengurus BEM STIKKU ini, karena kelompok sasarannya jelas dan kegiatan ini terorganisir dengan baik serta pola kemitraan dan bersinergi sehingga tujuan dan kegiatannya benar-benar dapat tercapai dan dapat dipertanggungjawabkan.(agus)