CIGANDAMEKAR (Mass) – Insiden penyabetan seorang imam masjid di Desa Bunigeulis Kecamatan Cigandamekar, KH Ma’ruf, memicu keprihatinan berbagai pihak. Salah satunya Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser), organisasi tersebut menerjunkan pasukan ke Bunigeulis untuk melakukan penjagaan.
“Kemarin-kemarin kami sudah menjenguk korban, pak KH Ma’ruf di rumahnya. Menurut beliau, selain menyerang muncul ancaman dari pelaku bakal menghabisi semua imam masjid dan mushola di Bunigeulis. Jelas ini meresahkan, makanya kami terjunkan 3 personil tiap harinya untuk melakukan pengawasan,” tandas Komandan Banser Kuningan, Elon CAH kepada kuninganmass.com, Senin (3/7).
Entah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak, pihaknya perlu mewaspadainya. Terlebih insiden menimpa seorang imam masjid, pengurus MUI Kabupaten Kuningan dan juga pengurus MWC NU Cigandamekar. Yang perlu diwaspadai pula, ada ancaman hendak menghabisi ulama dan imam mushola di desa itu.
“Kami sudah menekankan kepada pak kades dan juga kepolisian bahwa kami tidak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan apabila nanti pelakunya dilepas karena terindikasi terganggu jiwanya. Ini perlu diantisipasi, sebab dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat,” ucapnya.
Elon sama sekali tidak mengetahui apakah ada unsur politis atau tidak, dalam kasus tersebut. Hanya saja pihaknya tidak mau jika tokoh-tokoh agama dilukai. Beruntung pada saat penyerangan beberapa hari lalu, korban yang juga kepsek SD itu berhasil mengatasi sehingga hanya mengalami luka pada lengannya.
Sementara dari keterangan yang diperoleh kuninganmass,com, insiden penyerangan terjadi Kamis (29/6) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Rumah KH Ma’ruf di Rt 008 Rw 003 Desa Bunigeulis tiba-tiba didatangi seorang pemuda berinisial SL (28). Ia yang masih satu desa itu mendobrak pagar rumah sambil membawa badik dengan panjang sekitar 30 cm.
Lantaran pintu rumah terkunci, SL mencoba mendobrak. Tapi tidak berhasil sehingga ia memecahkan kaca jendela untuk bisa masuk rumah korban. Kala itu, korban bersama putranya sedang terlibat obrolan di dalam rumah. Mendengar ada yang mendobrak, keduanya langsung mendekati pintu rumah.
Dari jendela mereka melihat SL membawa badik yang mengancam akan menghabisi. Ia juga mengancam akan menghabisi seluruh imam mushola di desa itu. Saat kaca jendela rumah dipecahkan, korban sudah membawa kayu untuk menangkis serangan pelaku. Namun tetap saja tangannya terkena sabetan sehingga terluka.
Setelah massa berdatangan dan berhasil melumpuhkan SL, ia langsung dibawa ke polsek setempat untuk diamankan. Hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengalami gangguan jiwa. Namun informasi terkini polisi akan menghadirkan dokter untuk memeriksa kebenaran gangguan jiwa yang dialami pelaku. (deden)