KUNINGAN (MASS) – Setiap 10 November, kita mengenang para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan. Tapi, Hari Pahlawan seharusnya lebih dari sekadar seremonial. Ini momen buat kita bertanya: apa yang sudah kita lakukan untuk Kuningan, untuk Indonesia?
Pemilukada atau Pilkada di Kuningan tinggal hitungan hari, tepatnya 27 November 2024 mendatang. Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati bersaing, lengkap dengan calon gubernur dan wakil gubernur di tingkat provinsi.
Debat calon sudah digelar, memberi kita gambaran visi-misi mereka. Untuk pemuda, ini adalah panggilan untuk bersikap kritis dan bijak, bukan sekadar jadi penonton.
Menjelang Pemilukada, suasana kampanye terasa semakin ramai. Spanduk, baliho, dan kegiatan kampanye ada di mana-mana. Ditambah dengan derasnya informasi yang beredar di media sosial, sering bercampur dengan hoaks.
Di sini, peran pemuda sangat penting sebagai filter yang cerdas. Kita perlu jadi penggerak literasi politik yang sehat, bukan sekadar membagikan informasi tanpa cek ulang.
Di Pemilukada ini, tiga pasangan calon menawarkan berbagai janji dan visi-misi. Pemuda punya tanggung jawab mengedukasi masyarakat Kuningan, agar mereka memilih dengan bijak, bukan sekadar terbujuk janji bombastis.
Kita bisa menjadi jembatan bagi mereka yang butuh informasi, menyampaikan pentingnya memilih calon yang berintegritas dan punya komitmen pada kesejahteraan Kuningan.
Media sosial memang penuh diskusi dan debat, tapi kontribusi nyata itu lebih dari sekadar unggahan inspiratif atau kritik online. Opini memang penting, tapi tindakan jauh lebih dibutuhkan sekarang. Kalau pemuda Kuningan hanya sibuk berdebat, semangat perjuangan itu cuma akan jadi sekadar omongan tanpa hasil.
Dengan Pemilukada yang tinggal beberapa hari lagi, pemuda Kuningan bisa ambil peran nyata. Misalnya, jadi relawan, pemantau pemilu, atau ikut diskusi publik. Ini cara menunjukkan bahwa kita peduli pada demokrasi dan masa depan Kuningan.
Dengan tiga pasangan calon, perbedaan pilihan pasti ada. Pemuda punya peran menjaga persatuan. Di tengah gesekan politik, ingatlah kita tetap satu masyarakat Kuningan. Hormati perbedaan, utamakan persatuan, dan tolak hoaks.
Hari Pahlawan mengingatkan kita pada tanggung jawab yang besar. Menjadi “pahlawan” hari ini mungkin tidak lagi dengan angkat senjata. Tapi dengan pikiran kritis, tindakan bijak, dan kontribusi nyata untuk demokrasi yang sehat di Kuningan.
Oleh: Agus Saeful Anwar (Dosen UM Kuningan)