Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Education

Grand Opening Aresta 2025: Membangun Generasi Berprestasi dan Bermoral

KUNINGAN (MASS) – Pondok Pesantren Husnul Khotimah kembali menyelenggarakan Ajang Remaja Berprestasi (Aresta) 2025, sebuah kompetisi tahunan yang mempertemukan pelajar dari berbagai daerah untuk mengasah bakat dan prestasi.

Acara yang berlangsung di Gedung Serba Guna Ponpes Husnul Khotimah ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Diantaranya PJ Bupati Kuningan yang diwakili oleh Toni Kusumastanto, AP., M.Si., selaku Asisten Daerah Kuningan, Kepala Kemenag Kuningan, Drs. H. Ahmad Handiman Romdoni, M.Si., Kasie Penmad Kemenag Kuningan, H. Atep Baharudin, M.H., Kepala Dinas Pendidikan Kuningan, U. Kusmana, S.Sos., M.Si., Anggota Legislatif Kuningan, Hj. Siti Mahmudah, M.Pd., Kapolsek Jalaksana, AKP. Imam Rubianto, Danramil Jalaksana, Kapten Kav. Suharto, Camat Jalaksana, Drs. Bagja Gumelar, S.Sos., serta para kepala desa dan tokoh pendidikan lainnya.

Ketua Panitia, Girsan Gilani Waqi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Aresta 2025 mengusung tema “Isu Restorasi: Pentas Pemikiran Diri, Identitas Muasal Negeri”. Tema ini menegaskan peran pemuda, khususnya santri, dalam membangun bangsa melalui prestasi dan moralitas.

“Kami ingin ikut andil dalam membangun negeri ini. Sebagai pemuda-pemudi santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah, kami berkomitmen untuk berkontribusi, mendorong, dan mendukung cita-cita bangsa ini,” ujar Girsan.

Tahun ini, Aresta menghadirkan 16 jenis perlombaan yang terbagi dalam tiga kategori jenjang pendidikan. SD/Sederajat dengan cabang lomba seperti Baca Puisi, Archery Championship, MHQ, dan Lomba Dai Cilik. SMP/Sederajat mencakup Archery, Kaligrafi, Lomba Cerdas Cermat (Umum dan Agama), Futsal, Pioneering, MHQ, Lomba Dai Remaja, Story Telling, dan Olimpiade Bahasa Arab. SMA/Sederajat mempertandingkan cabang Kaligrafi, Debat Bahasa Indonesia, Survival Challenge, Taqdimul Qishoh, MHQ, dan Lomba Keterampilan Baris-Berbaris.

Aresta 2025 berhasil menarik 1.212 peserta dari berbagai daerah, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, luar Pulau Jawa, hingga skala nasional.

Mudir HK1, K. Mulyadin, Lc., M.H., dalam sambutannya menekankan bahwa pemuda adalah ujung tombak peradaban Islam. Ia mencontohkan tokoh-tokoh Islam yang telah menunjukkan kepemimpinan luar biasa di usia muda, seperti Usamah bin Zaid yang menjadi panglima perang di usia 18 tahun, Umar bin Abdul Aziz yang menjadi gubernur Madinah di usia 22 tahun, serta Sultan Muhammad Al-Fatih yang menaklukkan Konstantinopel pada usia 24 tahun.

“Pemuda laksana nakhoda yang bertugas mengarahkan bahtera agar mencapai tujuan dengan selamat. Aresta bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga wadah bagi generasi muda untuk mengasah potensi, menjalin ukhuwah, serta menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, termasuk saudara kita di Palestina,” tutur K. Mulyadin.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan tambahan seperti Konser Amal Palestina yang menghadirkan Group Band Wali, Donor Darah, Seminar, Talk Show, Tabligh Akbar, Bazar, Street Art, dan berbagai kegiatan lainnya.

Kepala Kemenag Kuningan, Drs. H. Ahmad Handiman Romdoni, M.Si., menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Aresta yang terus berkembang setiap tahunnya.

“Saya telah menghadiri Aresta sebanyak tiga kali, dan setiap tahun saya melihat inovasi serta kreativitas luar biasa dari generasi muda di sini. Dunia berkembang dengan sangat cepat, dan hanya kreativitas serta inovasi yang akan membuat kalian bertahan dalam kehidupan ini,” ungkapnya.

Ahmad menekankan bahwa santri dan pelajar harus mempersiapkan diri untuk menjadi generasi emas Indonesia di masa depan dengan menguasai ilmu, akhlak, dan kepemimpinan.

PJ Bupati Kuningan yang diwakili oleh Toni Kusumastanto, AP., M.Si., menyoroti pentingnya peran pesantren dalam menjaga moral dan integritas bangsa.

“Di tengah perkembangan zaman yang pesat, santri harus menjadi generasi yang tidak hanya cerdas dan kreatif, tetapi juga memiliki moral dan akhlak yang tinggi. Banyak orang pintar dan inovatif, tetapi tanpa moral, mereka bisa menjadi ancaman bagi bangsa ini. Oleh karena itu, pesantren harus tetap menjadi benteng terakhir moral dan integritas,” tegasnya.

Ia juga berharap Pondok Pesantren Husnul Khotimah terus menjadi contoh bagi pesantren lainnya dalam mencetak generasi yang unggul, baik dalam ilmu maupun akhlak.

Grand Opening Aresta 2025 ditutup dengan harapan besar bahwa ajang ini tidak hanya menjadi tempat untuk menampilkan prestasi, tetapi juga menjadi sarana pembinaan karakter bagi generasi muda.

“Kami berharap Aresta tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan, tetapi juga menjadi ajang silaturahim yang mempererat ukhuwah Islamiyah, menumbuhkan empati, dan melahirkan pemimpin masa depan yang berilmu, berakhlak, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap bangsa dan umat,” tutup K. Mulyadin. (deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Education

KUNINGAN (MASS) – Dua tim santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah dari Jenjang MA Husnul Khotimah, dan MTs Husnul Khotimah 2 Kuningan berhasil menyabet medali...

Education

KUNINGAN (MASS)- Organisasi Santri Husnul Khotimah kembali menggelar Ajang Remaja Berprestasi (Aresta ) 14. Kegiatan tahunan ini akan digelar selama tiga hari (1-3 Februari)...

Advertisement