KUNINGAN (MASS) – Dalam menyemarakkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55, STIKes Muhammadiyah Kuningan (STIK-MK) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan menggelar ‘Seminar Gizi dan Keamanan Pangan, Sabtu (19/10/2019) di Gedung Pertemuan STIK-MK.
Selain bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, seminar dengan tema ‘Edukasi Gizi dan Keamanan Pangan Bumbu Umami untuk Mendukung Prestasi Siswa’ itu bekerja sama pula dengan ANOKI (Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia) dan PT Ajinomoto.
Sebanyak 304 peserta yang hadir diberikan pemahaman materi mengenai pemenuhan gizi seimbang pada anak masa remaja yang disampaikan oleh perwakilan ANOKI, Mury Kuswari SPd MSi, dan materi tentang regulasi keamanan pangan bumbu umami oleh perwakilan BPOM, Ir. Rusiana MSc.
Tujuan dari pelaksanaan seminar itu untuk meningkatkan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan gizi yang diaplikasikan dalam pola hidup sehat dan bugar, dan pengetahuan tentang gizi seimbang dan keamanan bumbu umami yang berperan dalam mendukung prestasi siswa.
Ketua pelaksana Imas Maesaroh MFarm Apt menerangkan, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam.
“Dalam pengelolaan makanan, kita butuh bahan tambahan pangan (BTP) sebagai pelengkap dalam masakan. Fungsinya untuk meningkatkan cita rasa pada makanan sehingga dapat membantu meningkatkan asupan makanan,” papar Imas.
Penggunaan BTP, lanjutnya, harus disesuaikan atau cukup sesuai porsi dan takarannya. Apabila tidak sesuai maka akan merusak cita rasa makanan. Sehingga diperlukan edukasi mengenai gizi dan keamanan pangan.
Sementara itu, Ketua STIK-MK Wawang Anwarudin MSc Apt mengatakan, seminar ini sangat penting dilaksanakan di Kuningan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting yang sedang menjadi salah satu masalah yang dihadapi Pemda Kuningan. Selain itu, sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan prestasi siswa.
“Melalui seminar ini, ada pemberian informasi kepada guru tentang pentingnya gizi sebagai faktor utama untuk meningkatkan kualitas SDM khususnya siswa di Kuningan. Sehingga akan mendukung pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak yang berdampak pada peningkatan kualitas prestasi di sekolah,” jelasnya.
Output dari seminar ini, lanjut Wawang, diharapkan guru menjadi agent of change dalam perbaikan gizi anak khususnya di sekolah masing-masing sehingga dapat mencegah terjadinya stunting dan dapat meningkatkan prestasi. (ali)