GARAWANGI (MASS) – Seorang lelaki bernama Tarkim (53 th), warga Desa Sukamulya Rt 5 Rw 3 Kecamatan Garawangi meninggal dunia pada Senin (14/3/2022) kemarin, karena gigitan ular King Cobra (Ophiophagus Hannah) di area pesawahan.
Seperti yang diketahui, ular jenis King Cobra sendiri merupakan salah satu jenis ular paling berbisa di dunia. King Cobra, dikatakan bisa “berdiri” dengan mengangkat satupertiga tubuh dari tanah saat menyerang. King Cobra juga memiliki potensi panjang hingga 5 meter, dapat dikatakan King Cobra merupakan jenis ular berbisa terpanjang.
Merespon kejadian dan laporan adanya korban, kepala UPT Damkar Kuningan M Khadafi Mufti M Si dengan menurunkan anggotanya untuk mitigasi dan “memburu” ular di area pesawahan Blok Cilisung desa setempat, Rabu (16/3/2022) di sekitar lokasi kejadian digigitnya korban. Diperkirakan, ular yang dimaksud berada di wilayah pesawahan yang berpenghuni dengan sebaran hutan/pesawahan +- 20 Hektar.
“Setelah dilakukan mitigasi pencarian dilakukan mapping wilayah sebaran, (kami lakukan, red) pencarian ular dengan penggalian lubang atau sarangnya selama 5 jam. (Hasilnya, red) Kami hanya menemukan anak ular jenis King Cobra sebayak 4 ekor dengan panjang +- 15 cm ( sudah memiliki racun dan berbahaya) , untuk induknya tidak ditemukan,” sebutnya dalam laporan.
Khadafi menghimbau, baik untuk aparat desa atau warga setempat, apabila melakukan aktifitas bertani, agar memakai sepatu jenis boot agar bisa melindungi dari gigitan/serangan binatang melata seperti ular, lifan kalajengking dan hewan lainnya.
“ Apabila dibiarkan khawatir mengganggu warga sekitar. (Dan untuk warga, red) apabila melihat / menemukan ular tersebut di area pesawahan, lakukan pengusiran dengan menggunakan alat pengaman (kayu, sarung tangan, sepatu,dan lain-lain),” pesan Khadafi. (eki)
