KUNINGAN(MASS) –
Karena Corona,
Yang jualan lesu
Yang berdagang rugi
Yang usaha merosot
Daya beli turun
Omset berkurang
PHK merajalela
Pengangguran bertambah
Itulah sebagian dampak ekonomi….
Solusinya???
Hari ini, kita donasi sembako
Besok, kita sebar nasi kotak
Lusa, kita kasih uang tunai
Itulah satu sisi solusi kemanusiaan….
Tapi, apakah bisa menyelesaikan permasalahan utama pandemi corona?
Pandemi corona ini, permasalahan utamanya tentang kesehatan, dan kesehatan itu dimulai dari diri sendiri. Kalau kita mau sehat, ya kita harus sadar untuk menjalankan pola hidup sehat, konsumsi makanan yang sehat, dan segala hal yang bisa menjaga kesehatan.
Kalau diluar ada yang mengancam kesehatan kita, ya kita waspada, jangan berkeliaran, jangan berkerumun, pakai masker, dan ikhtiar lainnya yang bisa melindungi kita.
Jadi, bagaimana mau diri kita sehat, lingkungan kita sehat, tapi kita tidak mau berikhitar untuk sehat??
Memang masalah pandemi corona ini efeknya sampai ke masalah ekonomi dan tentu saja ujung-ujungnya kemanusiaan. Hampir seluruh sektor usaha terdampak, tidak hanya usaha kecil dan mikro yang terjun, usaha para boss pun ikut terjungkal.
Mau sampai kapan pandemi corona ini akan berakhir? Mau sampai kapan ekonomi akan seperti ini terus, bahkan mungkin makin terjun bebas? Itu juga jadi pertanyaan semua orang.
Ya, selama kita tidak sadar, kita tidak berikhtiar untuk mencari dan menyelesaikan permasalahan utamanya, yaitu menghentikan pandemi corona, ya masalah ini akan terus berjalan.
Saat ini corona positif dan ekonomi negatif, dan saatnya kita balikin, ekonomi positif dan corona negatif.
Kita selesaikan dulu permasalahan kesehatan dengan menghentikan dan memutus mata rantai pandemi corona.
Yang dirantau
Yang pulang kampung
Yang dirumah saja
Yang berjualan
Hayu sama-sama disiplin lawan corona!!
Disiplin pakai masker
Disiplin jaga jarak
Disiplin jaga kebersihan
Disiplin jaga kesehatan
Disiplin beribadah dan sedekah
Jadikan bulan Ramadhan merupakan momen mendisiplinkan diri, mendisiplinkan keluarga, mendisiplinkan lingkungan.
Bukankah bulan Ramadhan juga sebagai latihan kesabaran?
Kalau dulu kita bebas ngabuburit, ya sekarang sabar dulu dirumah sambil tadarus.
Kalau dulu kita bisa buka bersama, ya sekarang sabar dulu, buka dirumah bersama keluarga.
Kalau terpaksa harus keluar rumah, ya sabar untuk pakai masker dan jaga jarak.
Intinya kita harus sadar dan sabar mengamalkan disiplin lawan corona.***
Penulis : Cecep Rusdianto
Sekretaris MQEF Kuningan