KUNINGAN (Mass) – Salah seorang bakal calon bupati/wabup yang masuk bursa penjaringan PDIP, M Ridho Suganda MSi memberikan penjelasan terkait balihonya berwarna dasar hijau. Ia juga berbicara soal keoptimisannya dalam merebut rekomendasi DPP partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.
Kepada kuninganmass.com Rabu (5/7), politisi yang akrab disapa Edo itu menegaskan, penggunaan warna baliho tidak menjadi masalah. Terlebih penggunaannya pada saat perayaan lebaran Idul Fitri.
“Mau pakai warna hijau atau hitam, saya tetap kader PDI Perjuangan. Dan kalau ada kader partai lain mau pakai nuansa merah di balihonya pun gak masalah. Karena pada intinya yang penting keikhlasan dan ketulusan kita dalam menyambut hari kemenangan,” jelasnya.
Disusul dengan pertanyaan apakah itu pertanda hendak bersiap-siap loncat ke partai lain, Edo memberi jawaban diplomatis. “Jadi kalau kader PDIP gak boleh suka sama Persib hanya karena warna Persib itu biru? Padahal Persib itu kebanggaan rakyat Jawa Barat,” ucapnya.
Soal keoptimisan, menurut Edo, semua bakal calon yang ikut penjaringan harus optimis. Yang jelas, semua balon harus mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan oleh partai. Untuk kesiapan posisi K1 atau K2, dirinya menyerahkan pada kebijakan partai.
“Apabila partai mempercayai saya, prinsipnya saya siap di posisi K1 atau K2. Tapi semua saya kembalikan lagi bagaimana kebijakan partai. Yang penting saya bisa bermanfaat untuk Kabupaten Kuningan,” tandas anak bungsu dari H Aang Hamid Suganda itu.
Ia melanjutkan, H Acep Purnama MH maupun Rana Suparman SSos dua-duanya orang hebat, kader terbaik partai. Seandainya direkom satu paket, Edo siap berpasangan dengan siapa saja diantara mereka berdua. Namun demikian, semuanya dikembalikan kepada DPP.
Beredarnya kabar PDIP hendak berkoalisi dengan Golkar, Edo mengaku baru mengetahui. Tak heran jika dirinya tidak panjang lebar dalam membahas isu tersebut. (deden)