KUNINGAN (MASS) – Seorang ibu dua anak tak henti-hentinya menangis tatkala curhat kepada wakil rakyat yang saat itu menjenguk. Ia meminta agar Presiden RI memperhatikan nasib warga Desa Pinara Kecamatan Ciniru yang kampungnya terkubur.
“Sewaktu kejadian bencana, boro-boro kami bawa barang-barang di rumah. Jiwa selamat juga sudah alhamdulillah. Kami langsung ngungsi, berjalan 12 kilometer menuju desa ini (Desa Ciniru) yang tanpa jalan, menyusuri hutan,” tutur Ibu Tati.
Segala isi rumah ditinggalkan oleh warga Pinara. Bahkan rumahnya pun terkubur longsoran. Mereka meminta bisa kembali seperti semula.
“Tolong bantu kami pak presiden. Kami itu dulu pilih bapak. Kami butuh rumah layak. Gak bisa berlama-lama ngungsi seperti ini. Anak-anak kami pun butuh sekolah,” pinta Ibu Tati yang terus mengusap air matanya menggunakan kain kerudung.
Suasana haru menyelimuti camp pengungsian di Desa Ciniru saat itu. Sejumlah wakil rakyat yang tengah menjenguk pun tak kuasa menahan kesedihan. “Kita akan berkoordinasi dengan Plt bupati untuk mengatasi keluhan masyarakat di sini,” tandas Ketua DPRD Rana Suparman SSos.
Saat itu Rana beserta rombongan meninjau beberapa titik camp pengungsian. Mereka melihat pula ketersediaan obat-obatan dan tenaga medis dari Dinas Kesehatan. Tampak pula beberapa petugas dari RS Wijaya Kusumah siaga membantu korban bencana.
Puluhan dus dan karung sembako diberikan oleh rombongan DPRD. Termasuk satu tangki air bersih hasil koordinasi dengan PDAM Tirta Kamuning. (deden)