KUNINGAN (Mass)- Tangis haru terjadi ketika ahli waris menerima santunan dari PT Jasa Marga Cabang Provinsi Jabar di Aula Kantor Kecamatan Cibingbin Senin siang (16/1/2017). Ahli waris yang berjumlah tujuh orang itu tidak kuasa menahan air mata.
Pantas mereka menagis karena tidak ada satu pun orang yang rela nyawa ditukar dengan uang. Melihat ahli waris menangis pegawai kecamatan pun dengan sigap menenangkan satu persatu sambil memberikan air minum.
“Saya tidak menyangka suami akan pergi secepat itu. Saya masih berduka maka setiap ingat selalu menangis, apalagi kalau ingat bagaimana nasib kedepannya,” ucap Rohaeni istri supir minibus Luxio Aan Sawaludin yang merupakan warga Desa Sukaharja RT 03/RW 02 Kecamatan Cibingbin.
Perempuan berusia 36 tahun ini tidak mengetahui bagaimana nasib kedepannya setelah sang suami meninggal. Ia pastinya harus membesarkan anak perempuan yang berusia 2 tahun.
“Sekarang yang ada dalam pikiran saya adalah bagaimana menggunakan uang santunan ini. Semoga saya diberikan kekuataan menerima musibah ini,” ucap dia sambil mengusap air matanya dengan ujung kerudung.
Begitu juga yang terjadi dengan Rukini. Sejak dipanggil kedepanya untuk menerima santunan hingga selesai ia tidak bisa menahan air mata.
“Seperti mimpi bagi saya ketika suami dinyatakan meninggal akibat kecelakaan. Benar-benar saya tidak kuat kalau tidak ingat takdir,” ucap istri dari Rosin (59) warga Dusun 111 RT 006/RW 005, Desa Sindangjawa, Kecamatan Cibingbin itu.
Selain kedua orang itu berikut penerima santunan dari PT Jasa Raharja yakni Edi Susanto suami dari Dinah (32) Desa Cikandang RT 09/04 Kecamatan Luragung. Edi juga penerima santunan dari anaknya yang bernama Jamil.
Begitu juga dengan Wadi ahli waris dari istrinya dan anaknya yang bernama Laila Aqmarina (22) dan Hafids (2) yang kini tinggal di Kp Ketos Kecamatan Pasir Kamis Kabupaten Tangerang. Sedangkan yang terakhir adalah Alimansyah yang merupakan suami dari korban bernama Ela Siti Hofilah (20) warga Desa Sidangjawa Kecamatan Cibingbin.
Sementara itu, tiga penumpang yang akan mendapatkan santunan biaya pengobatan adalah Alimansyah, Kustara dan Handayani. Mereka bertiga masih dalam perawatan di rumah sakit. (agus)