KUNINGAN (MASS) – Menjelang Pemilu 2024, tensinya mulai terasa. Selain banyak spanduk yang terpasang, belakangan juga cukup banyak spanduk yang “hilang”. Hal itu lah yang dialami dua Ketua MPC PP H Harnida Darius dan Drs Ihsan Marzuki MM.
Spanduk Harnida yang hilang, merupakan ucapan selamat memasuki Ramadhan. Harnida, diketahui akan maju sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dapil I DPRD Kuningan dari Partai Golkar. Untuk diketahui, PP sendiri merupakan salah satu ormas yang cukup tegas mendukung Anies Baswedan untuk maju sebagai Capres di 2024 mendatang.
Selain spanduk Harnida, spanduk lainnya yang raib juga dirasakan Anggota DPRD dari Fraksi PKS Drs Ikhsan Marzuki, MM. Ucapan selamat Ramadhan yang juga dipasang berdekatan dengan Harnida itu, tiba-tiba hilang.
“Ya saya sudah koordinasi dengan Tim Relawan dan dengan Kang Harnida juga. Saya melihat ada pihak-pihak, bisa tim sukses atau pendukung yang tidak faham arti berdemokrasi. Mereka main copot spanduk pihak lain yang dianggap menjadi lawan calon yang mereka dukung,” ungkap Ikhsan kala dikonfirmasi, Jum’at (31/3/2023).
Spanduknya yang raib itu, lanjut Ihsan, bukanlah berisi hasutan atau permusuhan. Sebaliknya, spanduk itu berisi ucapan selamat melaksanakan ibadah. Menurut Ihsan, ini berarti pendidikan politik kepada masyarakat masih rendah dan perlu terus digalakkan.
“Kalau kita menganggap lawan politik kita sebagai musuh, maka yang terjadi saling menghabisi. Tapi kalau lawan politik kita anggap sebagai lawan berfikir, lawan beradu gagasan, maka hasilnya justru akan saling menguatkan,” papar Ikhsan.
Ikhsan juga berpesan kepada semua pihak, jangan ada statemen yang mengklaim menguasai satu wilayah tertentu sehingga pihak lain tidak boleh masuk. Pilihan politik adalah hak setiap orang yang tidak bisa dihalang-halangi. Jangankan kelompok/masyarakat, di keluargapun pilihan politik boleh berbeda.
“Tahun politik ini justru harus kita jadikan sebagai momentum pendidikan politik bagi masyarakat. Tunjukkan kinerja, kontribusi kita kepada masyarakat. Kalau memang masyarakat sudah melihat dan merasakan kontribusi kita, dengan sendirinya mereka akan sukarela mendukung. Pendekatan ini juga otomatis akan menghindari terjadinya money politic,” sebutnya. (deden/eki)