KUNINGAN (MASS) – Setelah diketahui dampak game online terhadap para penggunanya yang mengakibatkan kesehatan terganggu terlebih otak. Lalu bagaimana sebenarnya pandangan agama terhadap game online?
Game online ini seperti halnya teknologi pada umumnya, yakni memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak positif yang bisa di lihat diantaranya adalah melatih strategi, melatih bahasa inggris secara otodidak dan lain sebagainya.
Ketua DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Kuningan Insan Nulyaman M Pd I mengatakan, tetap ada aturan dan norma yang harus diperhatikan dan dijalankan agar kehidupan dapat berjalan dengan baik dan benar. Alangkah lebih bijaknya jika generasi muda muslim meneladani sikap Rosulullah SAW.
“Seperti yang kita ketahui, kisah Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi seorang Nabi. Sewaktu kecil ia sudah mengikuti pamannya untuk berniaga dan mengembala, berangkat remaja ia mencoba berwirausaha kecil-kecilan lalu kemudian usai dewasa ia sudah memiliki usaha sendiri,” ujarnya, Minggu (3/11/2018).
Usai itu lanjut ia, terbukti dengan waktu yang beliau tidak sia-siakan sehingga dirinya menjadi seorang pemimpin yang sangat disegani, diteladani, bahkan ditakuti oleh umat lain. Selain itu, seandainya generasi muda hanya berleha-leha saja, bahkan sudah candu terhadap game online. Maka, akan tertinggal dari bangsa dan negara lain.
“Bagaimana tidak? Di negara Lain generasi mudanya sudah bisa menciptakan berbagai hal dan memiliki wawasan serta keterampilan yang hebat. Nah sementara kita, hanya disibukan dengan game online, terlebih para remaja sekarang sudah pada ngopi dan merokok. Itu hal pemborosan,” tambah dia yang juga Ketua Prodi PAI di Unisa.
Ia menghimbau kepada seluruh generasi muda terlebih remaja agar dapat memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien. Sebab Rosulullah SAW berpesan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Hakim tentang pemanfaatan waktu sebelum waktu itu datang memghampiri.
“Dari ibnu Abas r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda, manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara, masa mudamu sebelum masa tuamu. Lalu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum masa matimu,” ujarnya.(argi)
You May Also Like
Education
KUNINGAN (MASS) – Di zaman millenial ini kita hidup tidak lepas dengan teknologi. Perkembangan teknologi di zaman millenial yang begitu pesat membuat masyarakat Indonesia...