KUNINGAN (MASS) – HMI Badko Jawa Barat berkolaborasi dengan HMI Cabang Kuningan, baru saja menggelar diskusi bertajuk DIKTA (Diskusi Kita) dengan tema infrastruktur Kuningan, Sabtu (5/10/2024).
Diskusi yang digelar di Ruang Purbawisesa Pendopo Kuningan itu, menghadirkan Bina Marga Jawa Barat dan Kadis PUTR Kabupaten Kuningan.
Hadir juga akademisi serta pakar keilmuan dari Kuningan sebagai pembicara. Serta para kader HMI sebagai peserta.
Ketua Umum HMI Cabang Kuningan, Eka Kasmarandana, mengatakan bahwasanya Insprastuktur di Kabupaten Kuningan harus menjadi bahan perhatian.
“Mulai jalan yang masih rusak di beberapa daerah, dan juga bangun Setda yang sekarang masih belum bisa di empati, yang sudah mengeluarkan kocek yang lumayan besar,” kata Eka, pasca diskusi.
Kuningan, lanjutnya, juga harus bisa fokus pada kebijakan yang dijalankan, entah itu fokus ke Pendidikannya atau fokus ke kesehatan, bahkan bisa jadi fokus ke pariwisatanya.
“Perlunya keseriusan dari pemerintah untuk menyikapi hal seperti ini. Mana yang lebih dulu yang harus dibangun mana yang lebih dulu yang harus diutamakan,” tuturnya.
Dikatakan Eka, HMI Cabang Kuningan juga dalam diskusi tersebut sudah menyampaikan beberapa pertanyaan yang diwakili oleh para kader, dari mulai jalan yang rusak di wilayah Kuningan selatan, gedung Setda yang belum bisa dipakai bahkan terkesan menghamburkan anggaran, di situasi Kuningan yang dilanda gagal bayar.
Eka juga menginstruksikan kepada seluruh kader, ketika ada yang tidak sesuai prihal insprastuktur di daerah masing-masing maka akan menjadi catatan dan bahan kajian yang pada akhirnya akan di sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Kuningan untuk menjadi rujukan dan pertimbangan.
“HMI Cabang Kuningan akan terus mengawal pembangunan-pembangunan insprastuktur, yang sejatinya ini adalah bentuk kepedulian kader HMI terhadap Kabupaten Kuningan,” sebutnya.
Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat Siti Nurhayati, menjelaskan bahwa DIKTA (Diskusi Kita) ini sudah yang ke 8 kalinya. Dan tema “Apakah Infrastruktur di Kabupaten Kuningan Baik-baik Saja?”, Nurhayati bilang sangat relevan dan penting untuk dibahas.
“Infrastruktur adalah fondasi pembangunan daerah yang akan menentukan kesejahteraan masyarakat. Dengan kondisi jalan rusak dan akses air bersih yang masih terbatas di beberapa wilayah, seperti yang dihadapi saat ini gagal bayar, keterbatasan anggaran, kita perlu memberikan perhatian serius,” ujarnya.
Sebagai organisasi mahasiswa, lanjutnya, HMI harus berperan aktif dalam mendorong pemerintah untuk memperbaiki kualitas infrastruktur, demi kesejahteraan masyarakat Jawa Barat khusunya daerah Kuningan yang lebih baik
Sementara, Kadis PUTR Kuningan, Putu Bagiasna MT, mewakili pemerintah daerah daerah, mengapresiasi kegiatan diskusi HMI, dan mengangkat infrastruktur.
“Saya apresiasi tema yang diangkat adek-adek HMI. Kuningan memang dari sisi infrastruktur sebagian terkoneksi kita terima. Tapi kita juga sudah berupaya (agar infrastruktur) baik baik saja,” terangnya.
Disampaikan Putu, infrastruktur itu tidak hanya hanya jalan, namun juga meliputi air minum, irigasi, masalah gedung dan tata ruang, infrastruktur meliputi bnayak hal.
“Sekali lagi saya sangat senang adek-adek HMI konsisten (mengawal pembangunan Kuningan). Mudah-mudahan usulan HMI bisa jadi catatan di kami, di PUTR,” tuturnya. (eki)