KUNINGAN (MASS) – Pembangunan hunian tetap (huntap) yang kini sedang dilakukan oleh warga Desa Pinara Ciniru yang terdampak kejadian besar dua tahun lalu, kini mulai berjalan.
Setelah sebelumnya harus menempati hunian sementara, kini memang mulai memiliki asa. Namun, tentu dalam pelaksanaannya masih sangat kurang.
Terutama soal dari yang awalnya akan diberikan bantuan pembangunan sebesar Rp30 juta. Namun ternyata, yamg sampai pada hanya Rp15 juta.
Bukan tanpa alasan, pandemi yang melanda Indonesia, menyebabkan pemotongan besar-besaran pada anggaran belanja negara, bahkan sampai daerah dan desa.
Selain soal dana, persoalan air bersih, jalan menuju desa , dan listrik juga menjadi hal yang dihadapi warga yang akan mendiami hunian tetap, yang lokasinya berada di Desa Ramabatan.
Kuninganmass.com mencoba menanyakan hal tersebut ke salah satu anggota DPRD Kabupaten Kuningan asal Citapen Kecamatan Hantara, dari Fraksi Gerinda, Toto Tohari.
Saat diwawancarai, selain mengiyakan masalah itu nyata, dirinya mengatakan akan membantu terkait masalah yang di keluhkan oleh warga hunian saat ini.
“Selaku perwakilan dari Kecamatan Ciniru dan Hantara , kita akan terus follow up terkait masalah tersebut,” jelasnya pada kuninganmass.com beberapa waktu lalu.
Meski dirinya di Komisi 2 dan bukan tupoksinya secara langsung. Toto berjanji akan mengusahakan persoalan tersebut.
Dari penjelasannya, urusan hunian sementara ini merupakan tugas Komisi 3.
“Saya juga sempat korcek langsung ke sana dan mendengarkan keluhan warga seperti apa saja, dan saya akan bantu follow up ke Bapak Bupati,” ujarnya.
Politisi Gerindra itu berharap bisa membantu warga huntap bisa nyaman dan aman menempati huntap untuk kedepannya.
“Untuk jalan dan listrik itu sudah pasti dibantu dengan pemerintah, namun mengenai air bersih masih menjadi perbincangan karena sumber mata air di sekitar huntap cukup sulit,” jelasnya lebih lanjut. (eki/nur/aldi/mgg)