KUNINGAN (MASS) – Sebagai seorang pengambil kebijakan, Bupati H Acep Purnama MH bakal dipanggil dewan kaitan dengan perijinan pabrik pulpen di Jl Baru Sampora Cilimus. Ini dilontarkan Wakil Ketua DPRD Kuningan, Drs Toto Suharto SFarm Apt pada akhir dialog dengan massa di ruang sidang utama dewan, Selasa (8/1/2019).
“Kita akan minta penjelasannya. Nanti kita akan undang bupati dan sekda,” tegas politisi asal Japara yang berciri khas kumis tebal itu.
Pemanggilan bupati, menurut dia tidak jadi masalah karena biar persoalan jadi jelas. Toto melihat kedatangan massa ke gedung dewan menandakan ada sesuatu yang perlu diklarifikasikan dengan pemda.
Sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan, Toto memandang penting untuk menindaklanjutinya. Terlebih muncul pemikiran dari orang-orang yang beraudiensi bahwa ada pelanggaran pada proses pendirian pabrik pulpen.
Kenapa pengawasannya baru sekarang? caleg incumbent dapil 2 ini berterus terang awalnya tidak mengetahui di Sampora berdiri pabrik pulpen.
“Mulanya dikira untuk bangunan apa, ternyata untuk pabrik pulpen,” kilah Toto.
Diakuinya IPM daya beli masyarakat Kuningan masih di angka 5. Artinya, ekonomi kerakyatannya masih di bawah. Bagaimana mau mendongkrak daya beli jika tidak ada pemberdayaan dan industri pun tidak ada.
Masuknya investor menurut Toto dapat berdampak pada peningkatan daya beli. Ia mencontohkan Majalengka yang sekarang mengalami lonjakan IPM daya beli.
“Boleh mendirikan perusahaan tapi jangan bertentangan dengan regulasi. Karena kita juga untuk pengentasan kemiskinan, pengangguran. Tujuannya ke sana. Jadi bukan alibi atau dalih, emang kenyataannya begitu,” tandasnya.
Audiensi Selasa, kata Toto, merupakan audiensi tahap kedua. Sebelumnya massa mempersoalkan ijin rumah sakit di Windusengkahan. Saat disinggung LP2B, menurut dia, lokasi di Windusengkahan seharusnya untuk lahan pertanian. (deden)