Bundir di Kuningan, Alarm Kesehatan Mental Masyarakat

KUNINGAN (MAAS) – Sedih, shok, dan merasa tak percaya mendengar berita di kota Kuningan Jawa Barat dalam sebulan terjadi 5 kali kasus bundir dengan alasan yang beragam.

Kuninganmass.com, memberikan keterangan, bahwa selama bulan Januari 2025 tercatat sedikitnya ada lima kasus bundir yang terjadi di Kabupaten Kuningan. Alasan bundir diduga karena tekanan ekonomi dan penyakit yang diderita.

Hal ini mencerminkan kesehatan mental masyarakat Kuningan yang tidak baik-baik saja. Ada apa dengan kesehatan mental masyarakat Kuningan? Rupanya masalah kesehatan mental harus mendapat perhatian serius.

Diantara penyebabnya adalah masalah kesulitan ekonomi, memang sejak covid berlalu masalah ekonomi di Indonesia tak kunjung membaik. Apalagi penerapan ekonomi kapitalis yang memicu kesenjangan kesejahteraan si kaya dan miskin.

Selain itu sakit yang berkepanjangan membuat frustasi bagi sebagian orang. Dalam benaknya mungkin kalau mati selesai masalahnya. Padahal mati bunuh diri merupakan dosa besar.

Mencegah Kasus Bundir Berulang

Agar kasus bunuh diri tidak berulang, masyarakat harus bahagia. Bahagia bisa dicapai dengan mental yang sehat.
Mental dikatakan sehat ketika kondisi batin kita berada dalam keadaan tenteram dan tenang sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.

Seseorang yang mentalnya sehat mampu mengoptimalkan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Untuk mendapatkan mental yang sehat seseorang perlu memiliki pedoman hidup yang benar. Dan itu hanya bisa dicapai dengan menganut/memeluk agama yang benar.

Solusi Menghadapi Kesulitan Hidup

Kita diberikan kesempatan untuk mengarungi kehidupan di dunia ini merupakan suatu anugerah dari Tuhan. Ketika menjalani kehidupan ini adakalanya kita diuji dengan kesenangan maupun kesulitan.

Ketika tuhan menguji dengan kesulitan hendaklah kita mendekat kepada pemilik kehidupan ini (Allah). Karena dengan mendekatkan diri kepada Allah hati akan menjadi tenang.

Untuk itu setiap kita butuh suplai ilmu dan lingkungan pergaulan yang harmonis. Saling menghargai saling menolong dalam berbagai aspek kehidupan.

Ketika menghadapi permasalahan hidup yang tidak kunjung selesai. Kita harus bersabar dan kita juga harus faham tujuan hidup. Setiap orang yang mencapai usia dewasa akan mendapatkan tiga pertanyaan besar.

Pertanyaan besar tersebut adalah;
Darimana kehidupan ini? Siapa yang menciptakan dia dan kehidupan ini. Apakah hakikat dari kehidupan dan kematian ini?

Masing-masing manusia akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya. Seorang muslim akan menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan tujuan penciptaan manusia.

Maka ketika seseorang menyadari tujuan hidupnya, niscaya ia akan berhati-hati dengan segala aktivitas hidupnya. Dia akan bertindak dan berperilaku yang sesuai dengan keyakinannya.

Keyakinan dan kesadaran inilah yang akan mencegahnya berbuat yang merugikan termasuk bundir. Maka agama mengambil peran penting dalam membentuk seseorang untuk menjadi lebih baik.

Pemerintah menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas maraknya kasus bundir yang terjadi di wilayahnya. Untuk mengatasi masalah ekonomi pemerintah wajib menyediakan lapangan kerja yang memadai dan upah yang cukup.

Untuk membentuk warga masyarakat beriman dan bertakwa pemerintah wajib menyediakan layanan pendidikan sarana yang mampu membentuk mental yang tangguh dan mandiri.

Solusi Islam

Adalah Daulah Islam negara yang berideologi Islam dan pernah eksis selama 1300 tahun. Daulah Islam tegak untuk mewujudkan perintah Allah melaksanakan seluruh syariah Islam.

Sistem ekonomi Islam yang diterapkan Daulah Islam menjadikan warga daulah sejahtera dengan level tertinggi, berpendidikan tinggi rata-rata warganya pembelajar yang haus ilmu.

Syariah Islam membagi kepemilikan menjadi 3 golongan. Kepemilikan individu, kepemilikan umum atau jamaah dan kepemilikan negara. Masing-masing kepemilikan dilindungi oleh negara.

Kepemilikan individu adalah kepemilikan yang diizinkan syara untuk dimiliki individu seperti rumah, kendaraan, sawah ladang dan lain-lain.

Sementara kepemilikan umum adalah kepemilikan kolektif atau jamaah yang jumlahnya banyak, bisa mencukupi kebutuhan banyak orang. Misalnya barang tambang, laut sungai, pantai, hutan dan lain-lain.

Pengelolaan kepemilikan umum harus dilakukan oleh negara hasilnya untuk kesejahteraan rakyat. Misalnya digunakan untuk biaya pendidikan, sarana umum semisal jalan raya, mesjid, perpustakaan dan lain-lain.

Sedangkan sistem pendidikan Islam pada Daulah Islam bertujuan membentuk murid memiliki kepribadian Islam/ syaksiyah Islamiyah. Indikasinya murid menampilkan cara berpikir dan bersikap Islami atau memiliki aqliyah dan nafsiyah Islamiyah.

Warga Daulah Islam adalah masyarakat terbaik yang pernah hadir di muka bumi. Kebaikan mereka karena pedoman hidup yang diyakininya benar dan negara menerapkan ideologi yang benar/shohih.

Sehingga rakyat benar-benar diurusi sesuai dengan amanah yang diberikan oleh ‘Sang Pencipta’. Dengan aturan yang dituturkan oleh Sang Pencipta.

Perpaduan antara ketaatan rakyat dan pemimpin, aturan dan ideologi yang shohih, menghasilkan masyarakat dengan peradaban yang unggul dan tinggi. Diberikan gelar oleh sang Kholik dengan sebutan ‘sebaik-baik umat’.

Allah berfirman dalam QS Ali Imran ayat 110 : “Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, karena kamu menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah berbuat yang Munkar dan beriman kepada Allah…”.

Sedangkan para ahli sejarah menggelari jaman itu sebagai “the golden age of Islam”. Itulah kehebatan Daulah Islam yang telah melahirkan peradaban yang agung, para ilmuwan dan intelektual yang ilmunya masih bisa dimanfaatkan hingga kini.

Kesejahteraan dan keamanan mengiringi kehidupan mereka. Keamanan yang tiada bandingnya. Yang paling penting mereka adalah hamba-hamba Allah yang beriman dan bertakwa. Wahai umat Islam tidak rindukah kalian kembali ke jaman yang seperti ini?

• Wallahu ‘alam bishawab.

Mardiyah
Aktivis Muslimah