KUNINGAN (Mass) – Di tengah mulai panasnya suhu politik jelang pilkada, Puskesmas Sukamulya Cigugur melakukan survey. Hanya saja survey yang dilakukan bukan menyangkut popularitas dan elektabilitas seperti kandidat bupati/wabup.
Survey yang dilakukan puskesmas tersebut guna mengukur kepuasan layanan kepada masyarakat. Supaya hasilnya bersifat ilmiah, STIKKU digandeng oleh puskesmas. Akhir pecan kemarin penandatanganan MoU dilakukan oleh kedua belah pihak.
“Pada hari sabtu (29/7) kami telah melakukan penandatanganan MoU dengan STIKKU dalam rangka kerjasama bidang penelitian yaitu Need Asesment and Costumer Satisfaction Survei (NA-CS Survey) tahun 2017,” sebut Kepala Puskesmas Sukamulya, H Saepudin SKep MM, Senin (31/7).
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat terhadap layanan di Puskesmas. Selain itu untuk mengatahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di puskesmas.
Saepudin melanjutkan, pihaknya sedang mempersiapkan akreditasi puskesmas. Salah satu yang harus dilakukan adalah survey kebutuhan dan kepuasan pelayanan. Agar metodologi surveinya memenuhi kaidah ilmiah maka pihaknya berinisiatif untuk bermitra dengan STIKKU.
“Kami berinisiatif untuk bermitra dengan STIKKU yang saya ketahui banyak dosen-dosen kesehatan yang memiliki kapasitas dan reputasi baik, yang lulusan dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Saepudin yakin kerjasama ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Sebab pihaknya pun membuka kesempatan kepada STIKKU untuk praktik lapangan dan kegiatan lainnya di Puskesmas.
Sementara itu, Ketua STIKKU Abdal Rohim SKp MH menegaskan bahwa Perguruan Tinggi memiliki tugas penelitian. Sehingga dengan adanya kerjasama tersebut, baginya merupakan terobosan baru kemitraan untuk riset dengan pemerintah.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh pemerintah dalam hal ini melalui Puskesmas Sukamulya, untuk melaksanakan survey kepuasan ini. Survey ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 selama 2 minggu,” ucapnya.
Hal senada dingkapkan Ketua Tim Peneliti yang juga menjabat Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKKU, Cecep Heriana MPH. Selain berterima kasih, pihaknya mengajak kepada pemerintah daerah untuk bekerjasama dalam berbagai hal demi kemajuan darah.
“Terutama dalam pelayanan publik, inovasi dan contoh baik ini semoga ditiru oleh instansi lainnya. Survei ini kita akan libatkan responden 400 orang yang terdistribusi di 10 desa Se Kecamatan Cigugur,” sebutnya.
Peneliti yang terlibat dalam survey ini, sambung Cecep, para dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKKU. Seperti Fitri Kurniarahim MPHM (lulusan Master of Primary Health Care, Mahidol University Thailand) dan Icca Stella Amalia MPH (lulusan Master of Public Health in Health Promotion, UGM).
“Semoga hasilnya dapat dijadikan referensi untuk perbaikan sistem dan layanan di puskesmas,” harapnya. (deden)
