KUNINGAN (MASS) – Perhelatan perebutan kursi Bupati Kuningan di Pilkada 2024 ini, disebut peneliti politik sekaligus Direktur Jamparing Research Topic Offisrtson M Pd, sebagai kondisi yang kosong-kosong. Istilah itu, mengacu pada kondisi tidak ada satu tokohpun yang berpeluang lebih dominan satu sama lain.
Tokoh dari lembaga yang aktif di survey politik dan kebijakan public itu mengatakan, tidak adanya incumbent yang dominan (almarhum Acep Purnama), membuat peluang yang dimiliki setiap kandidat sama sehinga mendorong tokoh-tokoh bermunculan.
“Tokoh-tokohnya menjadi banyak bermunculan. Dan yang laur biasa lagi, perolehan kursi partai besar hampir sama rata, 9, 8, 7, 6,” kata Topic, dan membenarkan kala dikonfirmasi ulang, Rabu (12/6/2024).
Dengan kondisi demikian, lanjut Topic, partai besar hanya butuh satu partai lain untuk menggenapi 20% suara atau 10 kursi legislative untuk bisa mencalonkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan.
“Saya kira untuk Pilkada, partai harus punya perhitungan matang, menganalisa berbagai persepsi, sudut pandang jangan sampai ada analisa yang bakal disesali di akhir, karena situasinya kosong-kosong, semua punya peluang,” ujarnya.
Ia menegaskan, semua tokoh yang muncul saat ini adalah putra-putri terbaik Kuningan yang punya peluang sama untuk memimpin. Tinggal partai-partai bisa meramu, mengolah dan menganalisa dengan detail. Jika memang perhitungannya mengarah pada koalisi, bergabung saja. Namun kalau percaya diri, mau mengusung, ya usung saja. Toh peluangnya sama saja.
“Kita sebagai masyarakat Kuningan berharap ada pemimpin yang bisa memecahkan masalah (yang ada di Kuningan),” terangnya.
Saat ini, kata Topic, jika dihitung dari PDB, Kuningan menyandang status yang menyedihkan, kabupaten miskin. Hitungannya kuantitatif, PDB dibagi banyaknya jumlah warga.
“Kalo melihat realitanya, Alhamdulillah sebenarnya (tida separah data), cuman kita harus mengejar antara kuantitatiif dan real di lapangan, butuh pemikiran cerdas, Kuningan butuh pemimpin yang mau membangun Kuningan,” tegasnya.
Ditanya soal siapa yang saat ini toko yang paling populer di Kuningan untuk maju jadi Bupati, Topic enggan menyebut nama karena memang pihaknya belum merilis survey. Sebagai peneliti, ia tak mau menjawab tanpa data.
Hasil survey yang pernah dirilis, adalah saat Pemilu dan Pilpres kemarin. Meski diselipkan tokoh untuk Pilkada, kata Topik, hasilnya tentu bias dan tidak akurat untuk dipakai sekarang. Apalagi, hasil survey di masa Pileg Pilpres itu masih menunjukkan posisi teratas adlah almarhum mantan Bupati Kuningan 2013-2018 kemarin. (eki)
Video: