KUNINGAN (MASS) – Ratusan peserta “berebut” daftar ke Sekolah Ibnu Khaldun dan SMK Syntax Business School (SBS). Untuk menyambut calon siswa baru, pihak sekolah menggelar seleksi tatap muka pada Selasa (26/12/2023) kemarin di Hotel Grand Cordela Kuningan.
Seleksi calon siswa sendiri diikuti sekitar 200-an peserta. Bukan menentukan lulus atau tidak, seleksi dilakukan untuk mengukur dan melihat kecerdasan anak, lebih dominan dalam bidang seperti apa.
Acara sendiri, dibuka dengan penampilan Paskibraka dari SMK Ibnu Khaldun, serta Tahfidz dari siswa SD/SMP IT Ibnu Khaldun dan SMK SBS.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Yayasan Mansyur Al Makki dan Yayasan Darul Ulum Indonesia Dr Taufik Ridwan MHum dan Presiden Direktur Syntax Corporation Indonesia Chiska Nova Harsela.
Sekolah Ibnu Khaldun mewakili pondok pesantren dan TK, SD, SMP -semua berbasis Islam Terpadu (IT). Serta SMK Ibnu Khaldun yang terletak di Desa Panambangan, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon. Sementara, SMK SBS terletak di Kecamatan Cipicung Kabupaten Kuningan.
Ketua Yayasan Dr Taufik Ridwan MHum, menegaskan bahwa seleksi ini dilakukan untuk melihat potensi dan minat anak. Ia yakin, semua anak adalah cerdas, tidak ada yang bodoh. Namun, kecerdasan anak jadi sia-sia jika tidak disikapi dengan pembelajaran yang sesuai.
“Kecerdasan itu membuat anak lebih mudah untuk sukses,” ujarnya sembari menegaskan bahwa deteksi kecerdasan anak sejak awal berpengaruh pada pembelajaran di kelas.
Dengan begitu, guru akan lebih mudah menentukan gaya belajar siswanya. Mereka dengan kecenderungan kecerdasan yang sama akan terkandung dalam satu kelas. Meski begitu, dari semua kecerdasan itu, yang lebih penting lagi balutannya harus religious, spiritualnya kuat.
Ketua Panitia Seleksi, Fahmi Faqih Nugraha MPd mengatakan, calon siswa baru tahun ajaran 2024-2025 ini bukan saja dari wilayah III Cirebon. Tapi dari Jabodetabek. Beberapa dari luar Jawa Barat.
Proses seleksi, terdiri dari dua bagian meliputi tes akademik dan kecerdasan ganda. Untuk setiap tingkatannya, tes dilakukan secara berbeda. Calon siswa TK dan SD, dites dengan wawancara sembari didampingi orang tua. Sementara, untuk jenjang SMP dan SMK dilakukan secara tertulis untuk dilihat minat dan bakatnya.
“Dengan mengetahui minat dan bakat, diharapkan bisa mempermudah siswa menerima informasi ketika proses pembelajar nanti,” kata Fahmi.
Seleksi gelombang pertama dibuka hingga 31 Desember 2023. Sementara gelombang kedua atau terakhir dibuka Januari hingga Februari 2024. Bagi yang ingin mendaftar dipersilakan datang langsung ke sekolah. Para siswa dipersiapkan untuk tahun ajaran baru pada Juli 2024 mendatang. (eki/rl)