CIDAHU (MASS) – Bagi sebagian warga yang belum menikmati kue pembangunan, sampai usia 77 tahun ini Indonesia dirasakan belum merdeka. Seperti yang dialami warga Kecamatan Cidahu dan sekitarnya seiring banyaknya jalan yang rusak.
Dedi, salah seorang Desa Cidahu sudah merasa jengah atas kerusakan jalan yang kerap jadi pemandangan sehari-hari. Bersama warga lainnya, dia nekat untuk memperbaikinya secara swadaya.
“Kita urunan saja beli semen. Nambal jalan yang bolong, setidaknya di sekitar kita. Karena kalau dibiarkan, ya jadinya tambah rusak,” tutur Dedi, Selasa (23/8/2022).
Lantaran disemen sesuai kemampuan, maka penambalan jalan tidak menyeluruh. Masih banyak jalan bolong, terutama jalan yang menghubungkan Desa Cidahu- Kerwinangun-Datar-Bunder, yang notabene jadi tanggungjawab kabupaten.
“Pemerintah daerah hanya menjanjikan saja tanpa ada realisasi. Ya kemarin Minggu kita patungan saja, warga di sini, buat beli semen. Tapi gak semua, masih banyak jalan yang rusaknya,” ungkap Dedi.
Ditanya sejak kapan jalan rusak, dirinya sampai lupa saking lamanya. Agar keluhan mereka diperjuangkan, Dedi bersama warga lainnya mencoba untuk menyampaikannya kepada salah seorang anggota dewan dari Gerindra, Nurcholis Mauludin Syah.
“Iya betul mereka menitipkan aspirasinya ke saya. Memang jalan ini sudah cukup lama rusak, dan kami tidak bosan-bosannya menindaklanjuti ke eksekutif. Tapi ya, mungkin warga di sini tidak masuk skala prioritas. Mungkin saya yang harus jadi bupatinya,” sindir Oi, sapaan akrabnya. (deden)