KUNINGAN (MASS) – Salah satu kandidat calon Bupati dari PKB, Yanuar Prihatin, membahas tentang sempitnya ruang piskal keuangan daerah di Kuningan. Darisekitar Rp 3 Triliun APBD, lebih dari setengahnya digunakan untuk belanja pegawai dan pemerintahan. Hal itu disinggungnya saat menyerahkan formulir Pilkada ke PKB, Rabu (15/5/2024).
Yanuar yang saat ini masih menjabat sebagai anggota DPR RI itu, menyerahkan formulir dengan diantar ratusan simpatisan, mulai dari kyai, tokoh agama, tokoh masyarakat, ibu-ibu, mantan Caleg, dan masyarakat umum.
“Saya juga gak nyangka akrena tadi kita abis acara kumpul-kumpul pertanahan, tadinya mau nganter disana aja taunya disini rame juga. Kita ambil positif aja ini bagian membangun kebersamaan dalam Pilkada sejak awal,” ujarnya di awal wawancara.
Disinggung soal ruang piskal daerah yang sempit dengan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang terbatas, Yanur Prihatin mengibaratkannya dengan sederhana. Kata Yanuar, jika di rumah tidak ada bahan makanan, maka pilihannya harus keluar, cari uang dan beli bahan pangan untuk dibawa ke rumah.
Ia merinci, ada 3 cara bagaimana peredaran uang di Kabupaten Kuningan (berimbas ke PAD) bisa jadi terus semakin banyak. Hal pertama yang ia sebut adalah investasi. Meski begitu, pilihan ini bukan tanpa problem, Yanuar bilang Kuningan belum punya skema investasi yang kokoh, termasuk pembagian kawasan.
“Kedua kalo uang ingin banyak ya semakin banyak orang berkunjung keisni, agar uang beredarnya makin banyak,” sebutnya.
Ia mencontohkan, dengan setiap pengunjung dari luar “membuang” uang di Kuningan, maka peredarannya di kota kuda ini makin banyak. Ekonomi bisa semakin hidup dengan cara seperti itu.
“(Ketiga) Proses perdagangan ke luar daerah harus up, kira-kira begitu. Kalo barang dijual keluar (daerah) ada uang (masuk) ke dalam. Kalo transaksi hanya beredar di lingkungan (setempat) volumenya tidak berubah (hanya bergeser). Kalo dari luar (banyak uang masuk) makin banyak peluang untuk tumbuh,” imbuhnya sembari menegaskan kekuatan ekonomi harus berbasis mikro agar punya kesempatan untuk tumbuh.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPC PKB Kuningan H Ujang Kosasih juga meng-update berapa kandidat yang sudah menyerahkan formulir Pilkada Bupati Kuningan ke PKB.
“Yang sudah mengembalikan formulir sudah ada 3 orang, ada 3 kandidat dari 7 yang mengambil formulir,” sebutnya sembari mengatakan bahwa salah satunya adalah H Ujang sendiri.
Ia mengatakan, dengan perolehan 8 kursi, H Ujang menegaskan PKB harus berkoalisi. Karenanya, H ujang mengaku terus berkomunikasi dengan partai politik lain. Dalam wawancara, ia juga kemudian ditanya kans terkuat kandidat yang bakal direkom oleh partainya.
“Peluang itu yang menjawab DPP, harus diketahi bahwa DPC tugasnya melakukan penjaringan, mempersiapkan dan memfasilitasi secara administrasi kemudian kami laporkan ke Desk Pilkada pusat, saya kira makomnya bukan ketua DPC itu makomnya DPP (menentukan siapa yang paling berpeluang),” ujarnya. (eki)