KUNINGAN (MASS) – Iringan drumband serta arak-arakan bendera partai politik, nampak membuat suasana meriah dalam Kirab Pemilu yang diselenggarakan KPU Kabupaten Kuningan, Rabu (1/11/2023) pagi.
KPU Kuningan melanjutkan Kirab Pemilu 2024 setelah serah terima dari Ketua KPU Kabupaten Pemalang – Jawa Tengah ke Ketua dan Sekertaris KPU Kuningan.
Kirab Pemilu di Kuningan sendiri dimulai dari komplek Pandapa Paramarta menuju Jalan Siliwangi dan Taman Kota. Lalu, berlanjut ke Jalan Veteran, Simpang 3 Pertanian dan mengitari Cigugur serta kembali ke Taman Pandapa.
Acara tersebut merupakan peringatan memperingati setahun menuju hari pemungutan suara di 2024 mendatang. Kirab sudah dmulai sejak 14 Februari 2023 lalu.
Peluncuran Kirab Pemilu 2024 sendiir dilaksanakan di 7 titik yang sama-sama menuju Jakarta. Ke-7 titik itu adalah KIP Aceh, Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Papua. Kuningan sendiri dilewati Kirab yang dimulai dari Provinsi Papua (Jalur VII).
Mengusung tajuk “Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa”, Kirab jadi ajang sosialisasi KPU kepada masyarakat tentang proses dan tahapan Pemilu 2024.
Ketua KPU Jawa Barat, Hedi Ardia SAP, yang juga menjabat dalam Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas), menyampaikan bahwa kirab ini ingin memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa KPU telah siap untuk melaksanakan pemilu yang demokratis dan transparan. Ia juga berpesan tentang pentingnya menjaga kondusivitas.
“Politik itu penting, tetapi persahabatan adalah hal yang lebih penting. Kami menghimbau kepada para pendukung untuk tidak menimbulkan konflik dan permasalahan yang berkepanjangan,” kata Hedi.
Sementara Ketua KPU Jawa Tengah, Paulus Widiantoro, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari KPU dan pemerintah daerah Kabupaten Kuningan. Lelaki yang memegang jabatan dalam Divisi Data dan Informasi itu menjelaskan, selama berada di Jawa Tengah, kirab ini telah melakukan sosialisasi sesuai dengan tujuannya, yaitu mewujudkan Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa.
“Pemilu ditujukan untuk menjalin persatuan dan kesatuan di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan agenda deklarasi Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. Isi deklarasi tersebut menegaskan tekad dari seluruh komponen masyarakat dan penyelenggara pemilu untuk menjadikan Pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa.
Hadir dalam kirab, Forkopimda Kabupaten Kuningan, Ketua dan Anggota KPU Provinsi Jawa Barat, KPU Propinsi Jawa Tengah, Komandan Sub Denpom III/3-6 Kuningan, KPU Kabupaten Kunigan, KPU Kabupaten Pemalang, serta ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Hadir juga para Ketua Partai Politik Se-Kabupaten Kuningan, Kepala Perangkat Daerah Se-Kabupaten Kuningan, Kepala Instansi Vertikal Kabupaten Kuningan, serta Kepala Sekolah se-Kabupaten Kuningan.
Ketua KPU Kabupaten Kuningan Asep Z Fauzi, S.Pd.I, menjelaskan Kirab Pemilu 2024 adalah agenda Nasional. Ia mengatakan, denga kirab ini pihaknya ingin menunjukkan bahwa KPU siap melaksanakan Pemilu 2024 dengan cara menyuguhkan kepada publik bahwa penyelenggara kita siap, pesertanya siap dan seluruh elemen yang akan terlibat di dalam pelaksanaan Pemilu juga siap.
“Yang dikirab adalah bendera partai politik sejumlah 18. Tujuan utamanya adalah mensosialisasikan kepada publik tentang proses dan tahapan pemilu,” jelas Asep Z Fauzi.
Terakhir, Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH beserta jajaranya yang telah menerima Kirab Pemilu 2024 jalur VII Papua, berharap kegiatan ini bisa jadi sarana untuk mensosialisasikan pemilu damai, pemilu yang berintegritas dan tentunya pemilu yang bersih. Ia juga mengajak kepada seluruh stakeholder, baik penyelenggara, pengawas serta peserta pemilu dan masyarakat pemilih, agar bersama-sama menjaga stabilitas dan kondusifitas wilayah kabupaten kuningan.
“Mari kita jadikan perbedaan dan kemajemukan dalam pesta demokrasi ini sebagai sebuah kekuatan dan energi besar untuk menjaga kesinambungan dan meraih cita-cita pembangunan. Dan menyatukan kekuatan untuk bersama memberikan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari terjadinya konflik horizontal akibat beda pilihan,” kata Acep. (eki)