KUNINGAN (MASS) – “Dunia ini panggung sandiwara/Ceritanya mudah berubah”. Lantunan lagu dari penyanyi Nicky Astria yang dibawakan oleh Tifany Kautsar menjadi pembuka pada kegiatan Workshop siswa di SMP Negeri 1 Jalaksana yang dibawakan oleh Teater Sado, Rabu (22/2/2023) kemarin.
SMP Negri 1 Jalaksana ini, jadi salah satu dari total 75 sekolah tingkat SLTP maupun SLTA, digelarnya workshop bagi para siswa oleh Teater Sado.
Kegiatan yang berlangsung dari Februari hingga pertengan Bulan Maret ini dilakukannya sebagai bentuk kepedulian pada bidang Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Seni Budaya.
“Workshop ini sebagai bentuk referensi dan penambahan ilmu pengetahuan bagi guru dan siswa,” ujar Tiffany.
Respon positif ditunjukkan dari berbagai sekolah. Termasuk juga diutarakan Kepala SMP Negeri 1 Jalaksana Hj Elin Linawati M MPd.
Dalam sambutannya, ia menyambut baik adanya workshop bagi siswa sebagai bentuk pembelajaran yang terintegrasi dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas VIII semester genap.
Acara yang dikemas santai dan menghibur ini mampu membius ratusan siswa SMP Negeri 1 Jalaksana sehingga mereka tetap bertahan sampai acara workshop selesai.
Seperti yang kita ketahui bahwa Tetaer Sado merupakan salah satu teater terbaik yang dimiliki oleh Kabupaten Kuningan. Teater yang dilahirkan oleh Aan Sugiantomas (Alm) ini telah mumpuni dan terbukti melahirkan karya-karya hebat dan aktor-aktor hebat.
Tifany Kautsar adalah salah satu talenta terbaiknya. Tifany, merupakan seorang dosen sastra dan aktor terbaik juga punggawa dari Teater Sado. Dan pengetahuannya itu, dibagikannya pada para siswa saat workshop di Aula SMP Negeri 1 Jalaksana.
Meriah, penuh canda-tawa dan bahagia tetapi tidak keluar dari substansi pembelajaran drama.
Kegiatan yang digelar mulai dari pukul 12.30 sampai dengan pukul 15.30 itu, berisikan materi akting yang disampaikan oleh Tifany dan tatarias oleh Risma Nur Faridha.
Para siswa diberikan materai bagaimana akting yang baik, olah tubuh, vokal dan sukma. Pun dengan tatarias yang baik mulai dari yang dua dimensi hingga tatarias teater.
Keseruan nampak ketika siswa diminta untuk memparktikan naskah drama pendek dan tata rias.
Dalam praktiknya, muncul bakat-bakat terpendam dari siswa. Azkia Nur Fadila dari kelas 8-A misalnya,saat praktik sudah berhasil memerankan tokoh A dalam naskah drama pendek. Begitu juga Tasya dari 8-D yang sudah mempraktikan tatarias dengan baik. (eki)