KUNINGAN (MASS) – Seorang putra daerah yang lama tinggal di Cilimus Kuningan, belum lama ini resmi menyandang titel doktor. Ia adalah Kusnadi, pria kelahiran 5 September 1963. Isu yang diangkat dalam disertasinya itu membahas Islam Nusantara yang kerap didengungkan Prof KH Aqil Siraj, mantan ketua PB NU.
Dengan judul disertasi “Islam Nusantara di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon (Gagasan dan Implementasi)”, Kusnadi mampu melewati sidang terbuka pada 14 April lalu dengan nilai sangat memuaskan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon Program Doktor PAI.
Sekilas tentang Kusnadi, ia kelahiran Desa Cilimus Kecamatan Cilimus dan mengenyam pendidikan SD, SMP dan SMA di Cilimus. Sewaktu mudanya, Kusnadi tergolong aktivis organisasi mulai dari organisasi pelajar PII, organisasi masjid, organisasi kemahasiswaan HMI dan juga organisasi kepemudaan KNPI dan Karang Taruna.
Secara kedinasan, basic Kusnadi adalah seorang guru. Karirnya berlanjut menjadi seorang penilik, hingga menjadi pengawas SMK wilayah X Provinsi Jabar sampai sekarang.
Saat bercerita soal latarbelakang penelitiannya, Kusnadi mengakui isu Islam Nusantara menjadi bahan diskusi berbagai kalangan yang bersifat fenomenal. Sebagai seorang akademisi, dirinya merasa tertarik untuk memediasi multitafsir tersebut secara bijak dengan mengedepankan netralitas proporsional sesuai kaidah kelimuan.
“Gagasan Islam Nusantara pernah dideklarasikan dalam Muktamar NU yang ke 33 sehingga isu Islam Nusantara semakin menguat di level nasional bahkan internasional. Tentunya gagasan ini akan lebih diterima implementasinya oleh kalangan internal di Pondok Pesantren Kempek yang beliau pimpin,” tuturnya.
Kusnadi belum bicara panjang lebar soal hasil penelitiannya itu, terlebih sampai pada kesimpulan. Ia berencana hendak mengupasnya secara khusus. Namun dirinya punya pesan yang perlu disampaikan yaitu ‘Dengan semangat Islam Nusantara Bersatu dalam Kebhinekaan’. (deden)