KUNINGAN (MASS) – Meski belum dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, pemerintahan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si – Tuti Andriani SH MKn bakal terbebani dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang anggarannya tidak hanya bergantung dari Pusat, tapi sharing Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Tidak hanya harus mensukseskan program MBG, Dian-Tuti juga masih punya setumpuk PR yang rumit karena sempitnya ruang fiskal keuangan daerah, yang terus dihantui gagal bayar dan hutang pemerintah Kabupaten Kuningan.
Baca: https://kuninganmass.com/makan-bergizi-gratis-di-kabupaten-kuningan-dimulai/
Informasi terakhir, Pemkab Kuningan akan menyiapkan dana untuk program MBG senilai Rp 20 Milyar dari pos BTT (Biaya Tidak Terduga). Hal itulah yang kemudian ditanyakan langsung kepada Bupati Terpilih Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si.
Diakui Dian, persoalan itu sudah didiskusikannya dengan Pj Bupati Kuningan saat ini dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Jika dihitung-hitung, kata Dian dari hasil diskusi bersama TAPD, Pemkab Kuningan harus menyiapkan sekitar Rp 40 Milyar-an.
“Ini bukan nilai yang sedikit di tengah-tengah situasi kondisi APBD yang tidak sehat, saya belum bisa membedah begitu banyak. Yang pasti sudah mendapat laporan, sementara TAPD ini sudah menganggarkan 20 M disimpan dalam pos BTT saya kira ini juga harus dikaji lebih jauh, karena jujur saja tidak mau lagi nanti kedepan kegagal bayaran ini terulang,” kata Dian, sembari menegaskan komitmennya bahwa pemerintah harus mensukseskan program MBG.
“Nanti saya akan diskusikan lagi dengan Bu Wabup, dengan TAPD dengan tim transisi, mudah-mudahan kita bisa. Ini kan juga BTT itukan bercampur juga dengan dana kebencanaan, saya khawatir juga bencana ini tidak tertangani, MBG juga tidak tertangani karena anggaran cukup besar, kita lihat nanti lah kita akan diskusikan,” imbuhnya di akhir. (eki)