Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass
Yoga Sunandar, mahasiswa asal Cisantana. (Foto: dok Yoga)

Insiden

Ancaman Bencana Ciremai, Yoga Minta TNGC dan Pemdes di Sekitar Lereng Gunung Turun ke Titik Rawan!

KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa asal Cisantana, yang juga pemerhati kebijakan publik, Yoga Sunandar, melontarkan kritik pedas terhadap pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan lambannya respons Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam menghadapi ancaman bencana. 

Ia menilai, Kuningan sudah terlalu lama berada di zona nyaman sehingga kehilangan sensitivitas terhadap krisis lingkungan.

“Kuningan ini sudah lama merasa aman. Padahal TNGC seharusnya jadi benteng lingkungan. Kalau pengelolaannya lemah, dampaknya ke mana-mana,” ujar Yoga, Sabtu (27/12/2025).

Secara khusus, Yoga menyoroti fenomena diamnya lembaga-lembaga daerah, sampai ke tingkat desa, yang dianggapnya tidak peka saat intensitas hujan meningkat. Ia menuding aparat yang seharusnya melakukan pengawasan lapangan, namun ada yang justru terkesan pasif.

“Kita pertanyakan kerja lembaga daerah desa ini. Di saat musim hujan begini, apakah kerja mereka hanya duduk diam di kantor sambil scroll TikTok saja? Jangan sampai masyarakat yang bertaruh nyawa di bawah, sementara pejabatnya asyik dengan dunia maya dan tidak mau turun langsung (mampir) ke titik-titik rawan,” tegasnya.

Menurutnya, sikap abai ini membuat daerah gagap saat menghadapi situasi darurat. Langkah yang diambil sering kali terlambat dan hanya bersifat reaktif setelah bencana terjadi. 

Sementara, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), dalam akun resminya memposting Kepala Balai Toni Anwar, S.Hut., M.T., melakukan pemantauan langsung terhadap aktifitas wisata di jalur pendakian via Palutungan dan ODTWA Lamping Kidang pada Jumat (26/12/2025) kemarin.

Dalam kunjungannya, Toni Anwar memberikan arahan kepada pengelola wisata untuk selalu menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendakian berjalan dengan nyaman dan aman, terutama mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, Toni Anwar juga menekankan pentingnya menjaga kenyamanan dan keamanan di areal bumi perkemahan Lamping Kidang. Ia juga meminta agar pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kotoran hewan (kohe) tetap dijalankan dengan baik.

“Dengan menjalankan SOP pendakian dan menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat memastikan bahwa wisata di TNGC berjalan dengan aman dan nyaman bagi para pengunjung,” ujar Toni Anwar.

Pantau langsung ini merupakan bagian dari upaya Balai TNGC untuk meningkatkan kualitas pelayanan wisata dan menjaga kelestarian lingkungan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. (eki)

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like