KUNINGAN (MASS)- Rasa empati kepada warga yang terkena bencana sangat besar. Ini dibuktiklan dengan terus mengalirnya bantuan kepada warga di lokasi pengungsian.
Para alumni SMPN 3 Kuningan (Spentika) 95 pun memiliki empati seperti yang lain, maka mereka menyisihkan rejeki untuk membantu korban bencana.
Dari rejeki yang terkumpul itu dibelikan 220 nasi kotak, 10 dus mie instan, 20 dus air meniral, dan sisanya beberapa dus pakaian layak pakai. Sembilan orang diutus untuk menyampaikan bantuan ke Desa Cijemit Kecamatan Ciniru.
Ketika sampai ke lokasi pengungsina ke sembilan orang itu yakni Yani Rostikawati, Ivik Sri Rahayu,. Lalu, Dodi Black, Iis Sumirat, Ading rustandi, Ajudin, Saeful, Tati, dan Tjetjep sempat tertegun menyaksikan kondisi para pengungsi.
Meski untuk logistik mereka tercukup namun batin mereka tetap masih berduka. Maka, agar membesarkan hati para pengungsi itu, para alumni Spentika mendatangi mereka dan memberikan semangat.
Tidak lupa nasi yang berjumlah 220 bungkus itu satu persatu diberikan kepada pengungsi. Raut muka mereka tampak senang dengan banyak yang peduli. Mereka tidak merasa sendiri ketika berduka.
“Kami hanya ingin membantu meski sedikit. Yang terkena bencana itu saudara kita. Saya jujur sangat sedih dan prihatin. Semoga bencan berlalu dan mereka bisa kembali ke kehidupan seperti sedia kala,” ujar ketua romobongan Spentika Saeful, Rabu (28/2/2018).
Saeful yakin dibalik musibah ini akan banyak hikmah, sehingga para pengungsi jangan merasa sendiri. Banyaknya sumbangan membuktikan bahwa warga peduli.
Diterangkan, bantuan yang diberikan adalah bentuk kepedulian dari para alumni SMPN 3 Kuningan. Spentika hadir bukan hanya ajang silaturahmi saja namun ingin memberikan manafaat kepada warga. (agus)