KUNINGAN (MASS) – Rencana distribusi bantuan yang diungkapkan H Acep Purnama selaku ketua DPC PDIP Kuningan menuai kritik. Ini lantaran dirinya merupakan simbol dari pemerintah daerah yang ditunggu sepak terjangnya sebagai bupati.
Salah satu kritik disampaikan Wakil Ketua DPD PSI Kuningan, Rian Septian. Dalam penuturan awalnya, ia mengakui dalam kondisi seperti sekarang hampir semua warga merasakan dampak dari pandemic Covid-19.
“Dalam situasi pandemi Covid 19, hampir seluruh warga merasakan dampaknya secara langsung maupun tidak langsung, baik itu sektor sosial atau yang lebih terasa sektor ekonomi,” ujarnya, Minggu (10/5/2020).
Setelah diterapkannya PSBB, menurut Rian, banyak warga yang berharap solusi konkrit dari pemerintah Kuningan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar hidup atau bantuan pemda.
“Tapi nyatanya, puluhan milyar anggaran digelontorkan, rumah sakit dibangunkan dan PSBB diterapkan, kasus positif Kuningan semakin meningkat dan juga bantuan pemda tak kunjung datang,” rungutnya.
Ia menegaskan, warga Kuningan butuh hadirnya Acep sebagai bupati. Isu bantuan pemda senilai 200 ribu yang disosialisasikan ke desa-desa, belum juga turun sampai saat ini padahal pendataan sudah lama selesai.
Belum lagi bantuan pemda yang tak kunjung datang, Acep malah akan melakukan distribusi bantuan atas nama partai PDIP sasaran penerima khusus untuk jajaran pengurus partai.
“Ini kan menyakiti warga Kuningan sekali yang bukan pengurus partai. Bukan tidak setuju dengan bantuan yang dilakukan PDIP tapi pak Acep itu kan sebagai simbol pemerintahan, kok progresan sebagai ketua partai dibanding sebagai bupati dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” ketus dia.
Pria yang akrab disapa Rian Black ini mengingatkan, Acep jadi bupati itu didukung semua elemen masyarakat Kuningan. Sudah seharusnya ia mendahulukan bantuan pemda agar warga merasa terbantu setelah PSBB diterapkan.
“Jadi dahulukan dulu lah bantuan pemda untuk warga supaya warga merasa terbantu setelah PSBB diterapkan. Kita sangat apresiasi inisiatif PDIP untuk hal gotong royong ke jajaran pengurus internalnya. Kami hanya menyayangkan posisi pak Acep yang sebagai bupatinya saja,” tandas Rian. (deden)