KUNINGAN (MASS) – Ribuan keramba jaring apung yang ada di Waruk Darma, rencananya akan dihilangkan dalam 2 tahun kedepan sampai 2023.
Meski tidak semuanya, dari keterangan Plt Dinas Perikanak dan Peternakan Dr Deni Hamdani, dari total jumlah sekitar 6.000 keramba, hanya akan disisakan sekitar 2.000 keramba saja.
Dengan tidak adanya keramba ikan, tentunya akan banyak petani jaring apung yang terpaksa harus alih profesi.
Masalahnya, rencana ini ternyata masih dianggap wacana semata. Seperti yang diutarakan Tia, petani jaring apung asal Jagara.
“Masih wacana meren a,” ujarnya saat ditanyai tahu arau tidak akan banyak keramba yang dikurangi, Kamis (23/9/2021) sore.
Kuninganmass.com sendiri, pada hari tersebut datang ke area keramba yang ada di sekitar waduk darma.
Karena sudah sore, kebanyakan sudah tidak ada aktifitas. Dikatakan Tia, petani ikan tawar memang biasanya beroperasi pagi sampai sore saja.
“Ya gimana, (mudah-mudahan ada kebijakan kalo emang terpaksa, red),” sebut petani yang sudah 5 tahun jadi petani ikan tawar itu, dengan berat hati.
Sebelumnya, dari keterangan pihak Diskanak, ada sekitar 600-800 pemilik keramba yang ada di Waduk Darma.
Diketahui, tidak semua petani jaring apung merupakan masyarakat sekitar. Bahkan ada pula dari luar Kuningan.
Pengurangan besar-besaran jaring apung sendiri, didasar pada kualitas air yang standarnya ingin terus diperbaiki.
Sekedar informasi Waduk Darma telah menyumbangkan 3.500 ton ikan /tahun .Artinya 25% konsumsi ikan, sehingga bisa membantu kebutuhan ikan di Kabupaten Kuningan(Eki)