KUNINGAN (MASS) – Pilihan digital marketing tak kalah laku di tengah anak milenial sekarang ini, perkembangan dunia start-up termasuk corporate di berbagai bidang bahkan menuntut penyebaran awareness salah satunya melalui media sosial yang luwes dan “asyik” hingga sampai ke tangan target audiens.
Anak komunikasi terutama perminatan Management Komunikasi dan Public Relations pasti paham bagaimana orientasi penggunaan media sosial sebagai pembentukan citra hingga purchase intention. Walaupun sebetulnya kehadiran media sosial lebih cocok sebagai medium penyebaran informasi sehingga melalui engagement yang didapat diharapkan mampu meraih audiens yang lebih luas lagi alias personal connections.
Implementasi konten yang baik sangat dianjurkan bagi para Social Media Specialist, makanya bukan hanya sekedar ikut-ikut trend saja tapi juga disesuaikan dengan arah dari sebuah brand. Tidak heran, kemampuan analisis content juga diperlukan buat Anda yang ingin jadi Social Media Specialist.
Tidak hanya pengetahuan soal konten saja, kemampuan dalam manajemen isu juga harus dimiliki, ini berkaitan jika suatu saat brand yang menaungi Anda mendapati sebuah masalah, bagaimana koordinasi antar pihak internal dalam kaitannya membentuk isi informasi yang kredibel dan akurat alias tidak menyimpang secara standar operasional yang ada.
Menjadi Social Media Specialist juga tidak terlepas dari reporting sebagai bagian dari pertanggung jawaban Anda selama mengelola seluruh sosial media perusahaan. Jadi bukan hanya creative thinking yang perlu dikembangkan tapi juga analytical thinking, report di sini bahkan bisa dilakukan per-daily, weekly, monthly dan bahkan setiap pergantian tahun. Hal tersebut dapat menjadi material dalam mempertimbangkan pembuatan campaign selanjutnya.
Mengacu pada tupoksi dari Social Media Specialist di atas, maka ada beberapa tips buat Anda yang ingin bekerja jadi Social Media Specialist, nih! Apalagi buat Anda yang saat ini masih aktif di jenjang perkuliahan, bisa sambil mempersiapkannya:
Susun content mapping – “how you to handle social media”
Image Source: https://www.pexels.com/id-id/foto/susunan-acara-startup-daftar-tugas-konsep-7376/
Ini penting, karena Anda akan terlibat dalam management social media suatu perusahaan, hal ini menjadi krusial karena banyak hal yang harus dibatasi, salah sedikit bisa jadi masalah, karena ekspektasi audiens akan ada di tangan Anda. “How you to handle social media” bisa dilakukan dengan memberikan detail timeline Anda biasa up content to social media dan tools yang digunakan. Anda bisa melampirkan content mapping ala Anda sendiri sebagai bukti bahwa Anda memiliki patokan dalam mengatur konten di sosial media berdasarkan tema dan rubiks. Biasanya content mapping dibuat runtut setiap hari Senin-Minggu, dan diklasifikasikan berdasarkan channel sosial media (Instagram, Twitter, TikTok, Linked in, dan lainnya)
- Konten
Image Source: Akun Instagram @Komunicare
Konten akan menjadi “makanan” keseharianmu selama bekerja sebagai Social Media Specialist, jadi jangan merasa asing dengan jobdesk “membuat konten”. Penjelasan saat wawancara bahwa Anda bisa membuat konten saja tidak cukup, poin plus-nya yaitu ada di bukti aktivitas perkontenan Anda. Banyak rekomendasi format Portofolio bagi para pelamar social media di internet, misalnya kamu dapat gunakan format portofolio pada web www.flipsnack.com. Namun isi konten tentu Anda sendiri yang kelola.
Selain itu kamu juga perlu biasakan diri membuat konten di berbagai channel, sebagai bagian dari aktualisasi kamu dalam aktivitas pembuatan konten, seperti pada Instagram, Twitter, TikTok, atau Youtube. Tidak perlu aktif di semuanya, pilih salah satu channel yang menurut Anda mudah dan dapat konsisten. Misal Instagram, silahkan create konten dengan pembahasan menarik apapun itu dan gunakan bahasa yang relateable dengan audiens yang ingin Anda sasar, jangan lupa caption-nya.
Hal ini akan menjadi penilaian terkait ketelitian Anda dalam membuat konten berkaitan dengan copy writting, membuat brief konten, menganalisa sensitivitas konten bahkan seberapa sering Anda typo dalam konten yang Anda buat. Karena kesalahan yang paling sering dilakukan biasanya yaitu kesalahan typo di posting-an. Kalau Anda bisa membuktikan dengan analisis engagement dan ineraktifitas pada konten yang sudah Anda buat malah lebih bagus, setidaknya dapat menjadi poin tambahan untuk menempati posisi ini.
- CV yang eye cathcy
Image source: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-memegang-komputer-tablet-hitam-5989943/
Buatlah daftar riwayat hidup dengan desain yang eye catchy tapi tidak berlebihan. Gunakan bahasa yang jarang ditemui di template CV lain. Seperti, motto hidup di bagian awal CV, “26 years of my life” yang menceritakan aktivitas kegiatan organisasi/pelatihan/seminar dan lainnya. Karena sosial media adalah panggungnya aktor yang memiliki kebiasaan anti mainstream. Tujuannya adalah sebagai pembeda agar Anda dilirik. Ceritakan detail kegiatan Anda secukupnya, 1-2 baris cukup sebagai sub-headline. Pilih desain yang menarik tapi tidak terkesan berlebihan. Walaupun desain itu relatif masing-masing individu yang menilai, tapi setidaknya dapat menambah kesan bahwa memang Anda memiliki effort dalam estetika suatu konten. Jangan terlalu banyak ya, biasa CV 1-2 lembar cukup, kok!
Tools social media
Image source: https://igblade.com/instagram/a
Image source: https://www.impactplus.com/blog/instagram-dashboard-facebook-creator-studio
Jangan khawatir, beberapa tools pendukung untuk manage sosial media bisa Anda pelajari otodidak. Mulai dari tools yang membantu dalam aktivitas sechedule konten seperti creator studio dan hootsuite. Tools untuk analisis konten seperti ig blade dan keyhole. Hingga generator hashtag. Minimal Anda tahu dan memahami basic penggunaannya.
Nah, itu tadi beberapa tips yang bisa Anda persiapkan dan pahami sebelum terjun ke dunia Social Media Specialist. Semua pekerjaan pasti ada susah senangnya, jangan berfikir menjadi Social Media Specialist pekerjaannya hanya bermain sosmed saja.
Banyak hal yang kemudian menjadi tanggung jawab ketika konten yang Anda buat tidak ada impact sama sekali bahkan kalau hal itu terjadi berulang kali. Jadi, mulailah membuat konten yang impactfull hingga bermanfaat untuk masyarakat luas.
Tetap semangat semoga semua impian pekerjaan yang sedang Anda usahakan segera tercapai.***
Dessy Kushardiyanti, M.A
Dosen Komunikasi Penyiaran Islam, IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Ex- Social Media Specialist Ruangguru